08. Hukum Privat
1. Anak-anak
1.1. Mengandung
1.1.1. Pembentukan janin :
3:6, 7:189, 22:5, 23:12, 23:13, 23:14, 32:8, 32:9, 35:11, 36:77, 39:6, 53:46, 70:39, 71:14, 75:37, 75:38, 76:2, 77:20, 77:21
1.1.2. Waktu yang paling singkat untuk mengandung: 31:14, 46:15
1.2. Kelahiran
1.2.1. Memohon anak: 3:38, 18:46, 19:3, 19:4, 19:5, 19:6, 37:100
1.2.2. Pemberian nama: 3:36
1.2.3. Membunuh anak: 6:137, 6:140, 6:151, 16:58, 16:59, 25:68, 60:12, 81:8, 81:9
1.2.4. Anak mengikuti agama ayahnya: 71:27
1.3. Nasab (keturunan)
1.3.1. Mengikuti nasab ayah: 33:5
1.3.2. Menasabkan anak kepada selain ayahnya: 33:4, 33:5
1.3.3. Anak angkat: 33:4, 33:5, 33:37
1.3.4. Memasukkan anak orang lain kepada suami: 60:12
1.3.5. Menetapkan keibuan: 58:2
1.4. Penyusuan
1.4.1. Waktu menyusui yang menyebabkan muhrim: 2:233, 46:15
1.4.2. Mengambil upah dengan cara menyusui: 2:233, 65:6
1.5. Merawat anak
1.5.1. Orang yang berhak merawat anak: 3:37, 3:44
1.5.2. Kasih sayang ibu: 28:10, 28:13
1.5.3. Ibu lebih berhak merawat anak: 2:233
1.6. Nafkah untuk keluarga
1.6.1. Perintah memberi nafkah keluarga: 2:177, 2:215, 17:26
1.6.2. Orang yang paling berhak diberi nafkah: 2:177, 2:215, 2:233, 2:273, 4:8, 4:36, 17:26, 24:22
1.6.3. Sederhana dalam memberi nafkah: 2:233, 17:29, 25:67, 65:6, 65:7
1.7. Pendidikan anak
1.7.1. Cinta orang tua kepada anak: 12:13, 12:64, 12:66, 12:67, 12:84, 12:85
1.7.2. Anak sebagai fitnah (cobaan): 3:14, 8:28, 9:85, 18:46, 63:9, 64:15
1.7.3. Mendoakan anak dengan keberkahan: 19:6, 25:74, 46:15
1.7.4. Bebaikan orang tua bermanfaat untuk anaknya: 18:82
1.7.5. Berlaku adil di antara anak-anak: 12:8
1.7.6. Nasehat orang tua untuk anaknya :
2:132, 2:133, 11:42, 11:43, 12:5, 12:67, 12:87, 31:13, 31:16, 31:17, 31:18, 31:19
1.7.7. Memerintahkan anak untuk selalu berbuat baik: 31:13, 31:17, 31:18, 31:19
1.7.8. Pengajaran anak
1.7.8.1. Mengajarkan anak berdikari: 21:78, 21:79
1.7.8.2. Mengajarkan anak beribadat: 2:132, 2:133, 31:17, 66:6
1.8. Anak yatim
1.8.1. Keutamaan memelihara anak yatim: 4:36, 89:17, 93:9
1.8.2. Makan harta anak yatim
1.8.2.1. Hukum memakan harta anak yatim dan sanksinya: 4:2, 4:6, 4:10, 107:2
1.8.2.2. Wali memakan harta anak yatim dengan cara yang benar: 4:6, 6:152, 17:34
1.8.3. Memelihara anak yatim
1.8.3.1. Makan bersama-sama anak yatim: 2:220
1.8.3.2. Mengembalikan harta anak yatim: 4:6, 6:152
1.8.4. Bersedekah kepada anak yatim: 2:83, 2:177, 2:215, 4:8, 76:8, 90:15
1.8.5. Berakhirnya masa keyatiman: 4:6, 6:152
1.9. Kewajiban anak-anak terhadap orang tua
1.9.1. Taat kepada orang tua: 9:23, 17:23, 17:24, 29:8, 31:15, 37:102
1.9.2. Berbakti kepada orang tua :
2:83, 4:36, 6:151, 12:99, 12:100, 17:23, 17:24, 19:14, 19:32, 29:8, 31:14, 46:15
1.9.3. Memberi nafkah kedua orang tua: 2:215, 30:38
1.9.4. Nasihat anak kepada orang tua: 19:42, 19:43, 19:44, 19:45
1.9.5. Doa untuk orang tua: 14:41, 17:23, 17:24, 19:47, 26:86, 31:14, 71:28
1.9.6. Memelihara orang tua: 17:23, 17:24, 29:8, 31:14, 31:15, 46:15
2. Perkawinan
2.1. Perintah nikah: 4:3, 24:32, 30:21
2.2. Perkawinan merupakan sunnahnya para rasul: 13:38
2.3. Wanita-wanita yang diharamkan menikahinya
2.3.1. Haram menikahi isteri-isteri Nabi: 33:6, 33:53
2.3.2. Wanita-wanita yang diharamkan mengawininya karena nasab
2.3.2.1. Yang diharamkan atas wanita karena nasab: 4:23
2.3.2.2. Menghimpun dua saudara (kakak-beradik): 4:23
2.3.3. Wanita yang diharamkan kawin karena satu susuan: 4:23
2.3.4. Wanita yang diharamkan kawin karena akad nikah
2.3.4.1. Yang diharamkan atas wanita sebab pernikahan: 4:23
2.3.4.2. Haram menikahi anak tiri: 4:23
2.3.4.3. Haram menikahi ibu tiri: 4:22
2.3.5. Kawin lebih dari empat
2.3.5.1. Nabi kawin lebih dari empat: 33:50
2.3.6. Menikahi selain wanita muslimah
2.3.6.1. Kawin dengan perempuan ahli kitab: 5:5
2.3.6.2. Kawin dengan perempuan musyrik: 2:221, 60:10
2.3.6.3. Kawin dengan perempuan kafir yang memeluk Islam: 2:221
2.3.7. Muhrim
2.3.7.1. Muhrim perempuan: 24:31, 33:55
2.3.7.2. Muhrim melihat perhiasan wanita: 33:55
2.3.8. Kawin dengan wanita yang sedang dalam masa ‘iddah: 2:235
2.3.9. Kawin dengan wanita yang bersuami: 4:24, 4:25
2.4. Pertunangan
2.4.1. Disyariatkannya pertunangan: 2:235
2.4.2. Apa yang dibolehkan bagi pihak laki-laki
2.4.2.1. Memilih wanita
2.4.2.1.1. Kebebasan memilih wanita: 2:240
2.4.2.1.2. Cara terbaik memilih wanita: 4:25, 24:3, 25:74
2.4.2.1.3. Hukum menikahi perawan: 66:5
2.4.2.1.4. Hukum menikahi janda: 66:5
2.4.2.1.5. Hukum menikahi penzina: 24:3
2.4.2.1.6. Memilih wanita yang shaleh: 4:34, 24:26, 25:74, 66:5
2.4.2.1.7. Hukum menikahi hamba wanita: 4:25, 24:32
2.4.2.2. Melihat wanita: 24:30
2.4.2.3. Hukum wanita melihat laki-laki: 24:31
2.4.3. Memperlihatkan wanita kepada peminang: 28:27
2.4.4. Hukum nikah: 24:32
2.4.5. Hukum nikah muhallil: 2:230
2.5. Akad nikah
2.5.1. Syarat-syarat akad nikah
2.5.1.1. Perwalian dalam akad nikah
2.5.1.1.1. Syarat adanya wali dalam akad nikah: 2:232
2.5.1.1.2. Wali kafir atas wanita muslimah: 60:10
2.5.1.1.3. Menolaknya wali: 2:232, 4:127
2.5.1.2. Syarat adanya mahar (mas kawin) dalam nikah
2.5.1.2.1. Mahar merupakan hak isteri
2.5.1.2.2. Perkawinan tanpa mahar: 4:4, 4:20, 4:21, 4:24, 4:25, 5:5, 60:10
2.5.1.2.3. Batas mahar: 2:236, 4:4
2.5.1.2.4. Sederhana dalam menetapkan mahar: 4:20
2.5.1.2.5. Pembebasan suami dari mahar: 4:25
2.5.1.2.6. Menahan mahar dari isteri: 2:237, 4:4
2.5.1.2.7. Yang boleh dijadikan mahar: 2:229, 4:4, 4:20, 4:21
2.5.1.2.7.1. Menjadikan manfaat sebagai mahar: 28:27
2.5.1.2.7.2. Sebab wajibnya mahar: 4:21, 4:24
2.6. Kewajiban suami isteri
2.6.1. Kewajiban isteri terhadap suami
2.6.1.1. Ketaatan isteri kepada suami: 4:34
2.6.1.2. Kedurhakaan isteri
2.6.1.2.1. Cara bergaul dengan isteri yang durhaka: 4:34
2.6.1.2.2. Memperbaiki hubungan antara suami dan isteri yang durhaka: 4:35
2.6.1.3. Menjaga kehormatan suami dan rumahnya
2.6.1.3.1. Isteri menjaga rumah suaminya: 4:34
2.6.1.3.2. Menjaga harta suami: 4:34
2.6.2. Kewajiban suami terhadap isteri
2.6.2.1. Berlemah-lembut dengan isteri: 4:19, 4:34, 65:6
2.6.2.2. Memberi nafkah isteri
2.6.2.2.1. Ukuran nafkah keluarga: 2:233, 65:6, 65:7
2.6.2.3. Pergaulan
2.6.2.3.1. Pergaulan baik: 2:228, 2:229, 2:231, 4:19, 65:2
2.6.2.3.2. Lebih condong kepada salah satu sebagian isteri-isteri: 4:129
2.6.2.3.3. Etika bersetubuh: 2:222, 2:223
2.6.2.3.4. Tabiat wanita dan akhlaknya: 12:28, 12:30, 12:50, 43:18, 51:29
2.6.2.3.5. Menyetubuhi wanita yang sedang haid: 2:222
2.6.2.3.6. Bersetubuh dengan hamba: 4:3, 4:24, 23:6, 33:50, 33:52, 70:30
2.6.3. Kewajiban bersama (suami-isteri)
2.6.3.1. Kesetiaaan: 4:129, 7:199
2.7. Poligami
2.7.1. Etika berpoligami
2.7.1.1, Kewajiban mengatur giliran di antara isteri-isteri: 4:128, 4:129, 33:51
2.7.1.2. Berlaku sama terhadap semua isteri: 4:3, 4:129
2.7.2. Keakuran di antara isteri-isteri: 66:4
2.7.3. Wanita sebagai fitnah (cobaan): 3:14
3. Perceraian
3.1. Talak
3.1.1. Mendamaikan di antara suami isteri
3.1.1.1. Kebencian suami kepada isterinya: 4:128
3.1.1.2. Menasihati isteri: 4:34
3.1.1.3. Menjauhi isteri: 4:34
3.1.1.4. Memukul isteri: 4:34
3.1.1.5. Dua orang hakim pada satu pertengkaran: 4:35
3.1.2. Hukum talak
3.1.2.1. Disyariatkannya talak: 2:227, 2:229, 2:230, 2:232, 2:236, 4:130, 33:49
3.1.3. Bagian-bagian talak
3.1.3.1. Talak sunnah (yang sesuai dengan sunnah): 65:1
3.1.3.2. Talak bid’ah (yang tidak sesuai dengan sunnah): 65:1
3.1.3.3. Talak tiga: 2:229
3.1.4. Lafaz-lafaz talak
3.1.4.1. Kebebasan memilih isteri: 33:28, 33:29
3.1.5. Rujuk (kembali)
3.1.5.1. Talak yang boleh kembali: 2:228, 2:229, 2:231, 65:2
3.1.5.2. Talak bain (yang tidak boleh kembali)
3.1.5.3. Talak bain bainunah kubra: 2:230
3.1.5.4. Talak sebelum dukhul (digauli): 2:236, 2:237, 33:49
3.2. Khulu’ (tebusan talak)
3.2.1. Menzalimi isteri: 2:229, 2:231, 4:19, 65:6, 2:229
3.2.2. Hukum khulu’
3.3. Li’an (menuduh isteri berbuat zina)
3.3.1. Hukum li’an: 24:6
3.3.1. Cara-cara li’an: 24:6, 24:7, 24:8, 24:9
3.4. Islamnya salah seorang dari suami isteri: 60:10, 60:11
3.5. Ilaa (sumpah suami untuk tidak menggauli isterinya): 2:226
3.6. Akibat-akibat perceraian
3.6.1. Iddah (masa setelah cerai)
3.6.1.1. Ayat-ayat ‘iddah: 2:228, 65:4
3.6.1.2. Iddah wanita yang tidak haid: 65:4
3.6.1.3. Iddah wanita hamil: 65:4
3.6.1.4. ddah anak-anak: 65:4
3.6.1.5. Iddah cerai mati
3.6.1.5.1. Masa ‘iddah cerai mati: 2:234
3.6.1.5.2. Tempat ‘iddah cerai mati: 2:240
3.6.1.6. Iddah wanita yang sudah digauli: 2:228
3.6.1.7. Iddah wanita yang belum digauli: 33:49
3.6.1.8. Tempat ‘iddah: 65:1, 65:6
3.6.1.9. Berhias setelah ‘iddah: 2:234
3.6.1.10.Merujuk isteri setelah ‘iddah: 2:230
3.6.2. Nafkah selama masa ‘iddah
3.6.2.1. Nafkah wanita yang sedang menjalani masa ‘iddah: 2:233, 65:6, 65:7
3.6.2.2 Tempat tinggal wanita yang sedang menjalani masa ‘iddah: 2:240, 65:1, 65:6
3.6.2.3. Mut’ah (biaya) untuk isteri yang dicerai: 2:236, 2:237, 2:241, 33:49
4. Zhihar (menyerupakan isteri dengan ibunya)
4.1. Sebab turunnya ayat zhihar: 58:1
4.2. Hukum zhihar: 33:4, 58:2
4.3. Kafarat zhihar: 58:3, 58:4
5. Warisan
5.1. Warisan di awal Islam: 2:180, 4:7, 8:72
5.2. Kewajiban-kewajiban yang berkaitan dengan warisan: 4:11, 4:12
5.3. Sebab-sebab terjadinya pewarisan
5.3.1. Pewarisan karena hubungan kerabat: 4:11, 4:176, 8:75
5.3.2. Pewarisan karena hubungan perkawinan: 4:12
5.3.3. Pewarisan karena hubungan wala’: 4:33
5.4. Bagian-bagian warisan
5.4.1. Warisan karena sumpah setia: 4:33
5.4.2. Ashobah (sisa)
5.4.2.1. Ashobah dari jalur anak: 4:11
5.4.2.2. Ashobah dari jalur saudara: 4:176
5.4.3. Faraidh (bagian tetap)
5.4.3.1. Warisan anak: 4:11
5.4.3.2. Bagian ayah: 4:11
5.4.3.3. Bagian ibu: 4:11
5.4.3.4. Bagian anak wanita: 4:11
5.4.3.5. Bagian suami: 4:12
5.4.3.6. Bagian isteri: 4:12
5.4.3.7. Bagian saudara wanita: 4:176
5.5. Waris kalalah (mayit tidak meninggalkan anak atau orang tua): 4:12, 4:176
5.6. Memberi sebagian warisan kepada selain ahli waris: 4:8
Sumber : https://alquranmulia.wordpress.com/2013/11/20/hukum-privat/