Keutamaan Istigfar
Manusia diciptakan penuh dengan kekurangan, diantara kekurangan manusia adalah selalu berbuat dosa. Akan tetapi Allah Yang Maha Bijaksana mensyariatkan suatu ibadah yang bisa menutupi kekurangan tersebut. Ibadah itu adalah istigfar. Diantara keutamaan-keutamaan istigfar yaitu :
Pertama: istigfar adalah sebab mendapatkan kebaikan di dunia.
Allah berfirman :
وَأَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِى فَضْلٍ فَضْلَهُ
“Dan minta ampunlah kalian kepada Rabb kalian, dan bertaubatlah niscaya Allah akan melimpahkan nikmat yang baik bagi kalian sampai waktu yang telah ditentukan, dan Dia membalas setiap kebaikan yang dilakukan seorang hamba.” (QS. Huud :3)
Kedua : istigfar adalah sebab hujan turun dan menambah kekuatan seseorang.
Allah berfirman:
وَيَقَوْمِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْا إِلَيْهِ يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلَا تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِيْنَ
“Dan (dia berkata): “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertaubatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa.” (QS. Hud : 52)
Ketiga: istigfar adalah sebab terkabulnya do’a.
Allah berfirman:
وَإِلَى ثَمُوْدَ أَخَاهُمْ صَالِحًا قَالَ يَقَوْمِ اعْبُدُوْا اللهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ، هُوَ أَنْشَأَكُمْ مِنَ الْأَرْضِ وَاسْتَعْمَرَكُمْ فِيْهَا فَاسْتَغْفِرُوْهُ ثُمَّ تُوْبُوْا إِلَيْهِ، إِنَّ رَبِّيْ قَرِيْبٌ مُجِيْبٌ
“Dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertaubatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya).” (QS. Huud : 61)
Keempat : istigfar adalah sebab melimpahnya rezeki seorang hamba.
Allah Berfirman:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارَا، يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا، وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَلٍ وَبَنِيْنَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَرًا
“Maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan Mengadakan untukmu kebun-kebun dan Mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai.” (QS. Nuh ; 9-12)
Kelima : istigfar mencegah seseorang dari tertimpa hukuman (adzab) atas dosa yang ia lakukan
وَمَا كَانَ اللهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيْهِمْ، وَمَا كَانَ اللهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُوْنَ
“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS. Alanfal : 33 )
Keenam : istigfar adalah sebab kelapangan hati
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ أَكْثَرَ مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجَا وَمِنْ كُلِّ ضِيْقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ.
“Barang siapa yang memperbanyak istigfar, Allah akan melapangkan kesusahannya, mengeluarkannya dari kesempitan, dan memberinya rizki dari jalan yang tidak ia sangka-sangka.” (HR. Muslim)
Ketujuh : istigfar adalah obat penawar bagi dosa manusia.
Allah berfirman :
وَمَنْ يَعْمَلْ سُوْءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللهَ يَجِدِ اللهَ غَفُوْرًا رَحِيْمًا
“Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya, kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisaa’ : 110)
Kedelapan: memperbanyak istigfar adalah sebab kebahagian di akhirat.
Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari sahabat Abdullah bin Busr radiyallahu anhu, ia berkata : Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
طُوْبَى لِمَنْ وَجَدَ فِيْ صَحِيْفَتِهِ اِسْتِغْفَارًا كَثِيْرًا
“Keberuntungan bagi seseorang yang mendapati istigfar yang banyak di dalam catatan amalnya.” (HR. Ibnu Majah)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ أَحَبَّ أّنْ تَسُرَّهُ صَحِيْفَتُهُ فَلْيُكْثِرْ فِيْهَا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ
“Barang siapa yang ingin bergembira ketika menerima catatan amalnya, hendaklah ia memperbanyak istigfar.” (HR. At-Thabrany, dan dihasankan oleh al-Albaany)
kesembilan : istigfar adalah ajaran dan amalan para Nabi dan Rasul, dan amalan orang-orang shaleh.
Banyak sekali ayat di dalam al-Quran yang menerangkan bahwa para Nabi dan Rasul melakukan istigfar, padahal mereka maksum alias sudah diampuni dosanya, Nabi Adam berdo’a :
قَالَا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الْخَاسِرِيْنَ
“Keduanya berkata : “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi. (Al-A’raf: 23)
begitu juga Nabi Nuh dalam surat Nuh ayat 28, Nabi Musa dalam surat al-Qosos ayat 16 dan Nabi yang lainya.
Semoga sembilan keistimewaan di atas bisa menyemangati kita untuk selalu memperbanyak istigfar. Kalau seandainya kita tidak mampu menyaingi orang shaleh dalam memperbanyak amal ketaatan, maka saingilah orang-orang yang berbuat maksiat dalam istigfarnya.
Wallahu A’lam
*
Via HijrahApp