Silsilah Nasab Anak-Anak Nabi Ismail Alaihis-Salam
Anak-anak Nabi Ismail Alaihis-Salam
Ibnu Hisyam berkata bahwa Ziyad bin Abdullah bin Al-Bakkai berkata kepada kami dari Muhammad bin Ishaq Al-Muththalibi yang berkata, “Ismail bin Ibrahim mempunyai dua belas anak; Nabit yang merupakan anak sulungnya, Qaidzar, Adzbal, Mabsya, Masma’a, Masyi, Damma, Adzar, Thaima, Yathur, Nabas, dan Qaidzuma. Ibu mereka ialah Ra’lah binti Mudzadz bin Amr Al-Jurhumi.”
Ibnu Hisyam berkata, “Ada yang mengatakan Midzadz dan bukannya Mudzadz. Jurhum adalah anak Qahthan, dan Qahthan adalah nenek moyang seluruh orang-orang Yaman, dan semua nasab mereka kembali kepadanya. Qahthan adalah anak Abir bin Syalikh bin Irfakhsyad bin Sam bin Nuh.”
Ibnu Ishaq berkata, “Jurhum adalah anak Yaqthan bin Aibar bin Syalikh. Yaqthan tersebut ialah Jurhum bin Aibar bin Syalikh.”
Umur Nabi Ismail Alaihis-Salam
Ibnu Ishaq berkata, “Seperti disebutkan para ulama, bahwa umur Nabi Ismail Alaihis-Salam ialah seratus tiga puluh tahun. Beliau meninggal dunia dalam usia seratus tiga puluh tahun dan dikebumikan di Hajar Aswad bersama ibunya, Hajar. Semoga Allah merahmati mereka.”
Ibnu Hisyam berkata, “Orang-orang Arab mengatakan Hajar dan Ajar. Mereka mengganti huruf ha’ dengan alif, sebagaimana mereka mengatakan haraaqul ma’i dan araaqul ma’i. Hajar berasal dari Mesir.”
Hadits Wasiat Berbuat Baik kepada orang-orang Mesir
Ibnu Hisyam berkata bahwa Abdullah bin Wahb berkata kepada kami dari Abdullah bin Luhai’ah dari Umar mantan budak Ghufrah bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
الله الله في أهل الذمة أهل المديرة السوداء الخم الجعاد ، فإن لهم سبا وصهرا .
“Allah, dan Allah terhadap orang-orang kafir dzimmi, yaitu orang-orang di negeri yang banyak pohonnya, yang berkulit hitam (negro), dan berambut keriting, karena sesungguhnya mereka mempunyai nasab dan kekerabatan.”
Amr bin Umar, mantan budak Ghufrah berkata, “Tentang nasab mereka, sesungguhnya ibu Ismail Alaihis-Salam berasal dari mereka. Dan tentang kekerabatan mereka, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam mengambil istri dari salah seorang dari mereka (Mariah Al-Qibthiyah).”
Ibnu Luhai’ah berkata, “Ibu Nabi Ismail, Hajar adalah wanita Arab. la berasal dari desa di dekat Al-Farama di dekat Mesir. Sedang ibu Ibrahim, wanita yang dihadiahkan Al-Muqaiqis kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam berasal dari Fahn di distrik Anshita.”
Ibnu Ishaq berkata bahwa Muhammad bin Muslim bin Ubaidillah bin Syihab Az-Zuhri berkata kepadaku bahwa Abdurrahman bin Abdullah bin Ka’ab bin Malik Al-Anshari kemudian As-Sulami berkata kepadanya, bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,
إذا فتحتم مصر فاستوصوا بأهلها خيرا ، فإن لهم دئة ورو حما
“Jika kalian berhasil menaklukkan Mesir, maka wasiatkan hal-hal yang baik kepada penduduknya, karena mereka mempunyai tanggungan, dan kekerabatan.”
Ibnu Ishaq berkata bahwa aku pernah bertanya kepada Muhammad bin Muslim Az-Zuhri, “Apa yang dimaksud dengan kekerabatan yang disebutkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam untuk mereka pada hadits tersebut?” Muhammad bin Muslim Az-Zuhri menjawab, “Ibu Nabi Ismail, Hajar berasal dari mereka.”
Asal-usul Orang-orang Arab
Ibnu Hisyam berkata, “Seluruh orang-orang Arab berasal dari anak-anak Ismail dan Qahthan. Salah seorang dari Yaman berkata, “Qahthan adalah anak Ismail, dan Ismail adalah bapak seluruh orang-orang Arab’.”
Ibnu Ishaq berkata, “Ad adalah anak Ush bin Iram bin Sam bin Nuh. Tsamud dan Judais adalah anak Abir bin Iram bin Sam bin Nuh. Tasm, Imlaq, Umaim adalah anak-anak Lawadz bin Sam bin Nuh. Mereka semua adalah orang-orang Arab.”
“Nabit bin Ismail mempunyai anak yang bernama Yasyjub bin Nabit, kemudian Yasyjub bin Nabit mempunyai anak yang bernama Ya’rub bin Yasyjub, kemudian Ya’rub bin Yasyjub mempunyai anak yang bernama Tirah bin Ya’rub, kemudian Tirah bin Ya’rub mempunyai anak yang bernama Nahur bin Tirah, kemudian Nahur bin Tirah mempunyai anak yang bernama Muqawwim bin Nahur, kemudian Muqawwim bin Nahur mempunyai anak yang bernama Adad bin Muqawwim, kemudian Adad bin Muqawim mempunyai anak yang bernama Adnan bin Adad.”
Ibnu Hisyam berkata, “Ada yang mengatakan, bahwa Adnan adalah anak Ud.”
Anak-anak Adnan
Ibnu Ishaq berkata, “Dari Adnan, anak-anak Ismail bin Ibrahim terpencar-pencar menjadi berbagai kabilah. Adnan mempunyai dua anak laki-laki, yaitu Ma’ad bin Adnan, dan Akka bin Adnan.”
Ibnu Hisyam berkata, “Akka menetap di negeri Yaman, karena ia menikah dengan wanita orang-orang Asy’ariyyun. Ia menetap di sana. Dengan demikian, negeri dan bahasa menjadi satu rumpun. Orang-orang Asy’ariyyun adalah anak-anak Asy’ar bin Nabt bin Udad bin Zaid bin Humaisa’ bin Amr bin Arib bin Yasyjub bin Zaid bin Kahlan bin Saba’ bin Yasyjub bin Ya’rub bin Qahthan. Ada yang mengatakan, bahwa Asy’ar adalah Nabt bin Udad. Ada juga yang mengatakan Asy’ar adalah anak Malik, adalah Madzhaj bin Udad bin Zaid bin Humaisa’. Ada lagi yang mengatakan Asy’ar adalah anak Saba’ bin Yasyjub.”
Abu Mahraj Khalaf Al-Ahmar, dan Abu Ubaidah La’abbas bin Mirdas, salah seorang dari Bani Sulaim bin Mansur bin Ikrimah bin Khashafah bin Qais bin Ailan bin Mudzar bin Nizar bin Ma’ad bin Adnan, pernah membacakan syair kepadaku. Dalam syairnya, keduanya menyanjung Akka,
Akka bin Adnan yang bergelar Ghassan
Hingga mereka benar-benar terusir daripadanya
Syair di atas adalah penggalan dari syair-syairnya.
Ghassan adalah air di bendungan Ma’rib di Yaman. Tadinya Ghassan milik anak Mazin bin Al-Asd bin Al-Ghauts, kemudian mereka diberi nama dengan nama air tersebut. Ada yang mengatakan Ghassan adalah air di Al-Musyallal di dekat Al-Juhfah, dan orang-orang yang minum daripadanya, kemudian memberikan nama tersebut kepada kabilah-kabilah dari Bani Mazin bin Al-Asd bin Al-Ghauts bin Nabt bin Malik bin Zaid bin Kahlan bin Saba’ bin Yasyjub bin Ya’rub bin Qahthan.
Nasab Orang-orang Anshar
Hassan bin Tsabit Al-Anshari berkata dalam syairnya dan orang-orang Anshar adalah anak-anak Al-Aus dan Al-Khazraj. Keduanya anak Haritsah bin Tsa’labah bin Amr bin Amir bin Haritsah bin Umru’u Al-Qais bin Tsa’labah bin Mazin bin Al-Asdi bin Al-Ghautsu.
Jika engkau bertanya, sesungguhnya kami adalah orang-orang mulia Al-Asd adalah nasab kami, dan Ghassan adalah air kami.
Syair di atas adalah salah satu dari syair panjang Hassan bin Tsabit.
Salah seorang dari Yaman dan Akka yang menetap di Khurasan, “Akka adalah anak Adnan bin Abdullah Al-Asd bin Al-Ghauts.” Ada pula yang mengatakan Udtsan adalah anak Ad-Daits bin Abdullah bin Al-Asd bin AlGhauts.”
Ibnu Ishaq berkata, “Ma’ad bin Adnan mempunyai empat anak: Nizar bin Ma’ad, Qudha’ah bin Ma’ad -Qudha’ah adalah Bakr Ma’ad-, Qunush bin Ma’ad, dan Iyad bin Ma’ad. Adapun Qudha’ah, ia pergi ke Yaman ke rumah Himyar bin Saba’. Nama asli Saba’ adalah Abdu Syams. Ia dinamakan Saba’, karena ia orang Arab pertama yang mengumpulkan kabilah-kabilah Yaman. Ia anak Yasyjub bin Ya’rub bin Qahthan.”
Ibnu Hisyam berkata bahwa orang-orang Yaman, dan Qudha’ah – Qudha’ah ialah anak Malik bin Himyar-, dan Amr bin Murrah Al-Juhani – Juhainah adalah anak Zaid bin Laits bin Saud bin Aslam bin Ilhaf bin Qudha’ah, berkata,
Kami adalah anak-anak tokoh yang mulia dan terkenal
Yaitu Qudha’ah bin Malik bin Himyar
Itu nasab terkenal yang tidak dipungkiri siapa pun
Di bawah batu yang diukir di bawah mimbar
Qunush bin Ma’ad
Ibnu Ishaq berkata, “Adapun Qunush, maka sisa-sisa mereka meninggal dunia menurut penuturan ahli nasab Ma’ad, termasuk di dalamnya An-Nu’man bin Al-Mundzir, raja Al-Hirah.”
Nasab An-Nu’man bin Al-Mundzir
Ibnu Ishaq berkata bahwa Muhammad bin Muslim bin Abdullah bin Syihab Az-Zuhri berkata kepadaku bahwa An-Nu’man bin Al-Mundzir adalah anak Qunush bin Ma’ad.
Ibnu Hisyam berkata, “Ada yang mengatakan Qanash, dan bukan Qunush.”
Ibnu Ishaq berkata bahwa Ya’qub bin Utbah bin Al-Mughirah bin Al-Akhnas berkata kepadaku dari salah seorang tua kaum Anshar dari Bani Zariq yang berkata bahwa ketika Umar bin Khaththab Radhiyallahu Anhu diberi pedang An-Nu’man bin Al-Mundzir, ia memanggil Jubair bin Muth’im bin Adi bin Naufal bin Abdu Manaf bin Qushai – Jubair adalah orang yang paling ahli tentang nasab orang-orang Quraisy dan orang-orang Arab secara umum. Sebelumnya, Umar bin Khaththab pernah berkata, “Aku mengambil nasab dari Abu Bakar Radhiyallahu Anhu, karena Abu Bakar adalah orang Arab yang paling jago tentang nasab.” Umar bin Khaththab memberikan pedang tersebut kepada Jubair kemudian bertanya kepadanya, “Hai Jubair, An-Nu’man bin Al-Mundzir berasal dari mana?” Jubair berkata, “la berasal dari tulang belulang Qunush bin Ma’ad.”
Ibnu Ishaq berkata, “Adapun seluruh orang-orang Arab, maka ada yang menyatakan bahwa mereka adalah anak keturunan Lakhm, anak Rabi’ah bin Nashr.” Hanya Allah yang Maha Mengetahui, sebenarnya ia berasal dari mana!
Lakhm Adi
Ibnu Hisyam berkata, “Lakhm adalah anak Adi bin Al-Harts bin Murrah bin Udad bin Zaid bin Humaisa’ bin Amr bin Arib bin Yasyjub bin Zaid bin Kahlan bin Saba’. Ada yang mengatakan Lakhm adalah anak Adi bin Amr bin Saba’. Ada juga yang mengatakan Lakhm ialah Rabi’ah bin Nashr bin Abu Haritsah bin Amr bin Amir. Ia tertinggal di Yaman ketika Amr bin Amir meninggalkan Yaman.”
Sumber : 1. Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam (Darul Falah)
2. https://visimuslim.org