Perjalanan Ibadah Haji Tamattu Indonesia
Ringkasan Fiqih Umroh dan Haji
Al-Hajju Dalam Bahasa Arab Artinya Adalah Al-qosdu, Yaitu Maksud. Pengertian Haji Secara Istilah Adalah Bermaksud Ke Baitullāh Dengan Melakukan Amalan-amalan Khusus Di Waktu Yang Khusus. Amalan-amalan Khusus Seperti Niat, Thawaf, Sa’i, Wuquf Dan Lain-lain. Di Waktu Yang Khusus Yaitu Di Bulan-bulan Haji (Yaitu) Bulan Syawal, Dzulqa’dah, 10 Hari Yang Pertama Di Bulan Dzulhijjah Dan Dengan Tata Cara Khusus
Melaksanakan Ibadah Haji Hukumnya Fardhu ‘Ain Bagi Setiap Muslim dan Muslimat Yang Telah Memenuhi Syarat-syarat Wajibnya Haji, Sekali Seumur Hidup.
Allāh ﷻ berfirman :
وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِين
“Dan Kewajiban Manusia Kepada Allāh ﷻ Untuk Melaksanakan Ibadah Haji Ke Baitullāh, Yaitu Bagi Orang-orang Yang Mampu Kesana, Dan Barangsiapa Yang Mengingkari Kewajiban Haji Maka Sesungguhnya Allāh Maha Kaya Dari Seluruh Alam” (QS. Āli Imran: 97)
Abu Hurairah Radhiyallāhu ‘Anhu Menceritakan Rasulullāh ﷺ Berkhutbah Dan Berkata :
أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ فَرَضَ اللَّهُ عَلَيْكُمُ الْحَجَّ فَحُجُّوا
“Wahai Manusia, Telah Diwajibkan Haji Atas Kalian Maka Berhajilah”.
Maka Berkata Seorang Laki-laki ‘Apakah Setiap Tahun Wahai Rasulullāh?’ Beliau ﷺ Diam Sampai Ditanya Tiga Kali, Kemudian Beliau ﷺ Berkata ‘Kalau Aku Berkata Iya Niscaya Haji Akan Menjadi Wajib Setiap Tahun Dan Kalau Demikian Maka Kalian Tidak Akan Mampu Melaksanakannya” (HR. Muslim)
KEUTAMAAN HAJI YANG MABRUR
- Balasan Surga Bagi Orang Yang Mendapatkannya. Rasulullāh ﷺ Bersabda :
وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Dan Haji Yang Mabrur Tidak Ada Balasan Baginya Kecuali Surga”
(HR. Al-bukhari Dan Muslim).
- Diampuni Dosa-dosanya. Di Dalam Sebuah Hadits Rasulullāh ﷺ Mengatakan :
مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Barangsiapa Yang Berhaji Karena Allāh ﷻ Kemudian Dia Tidak Melakukan Rafats Dan Tidak Melakukan Kefasiqan Maka Dia Akan Kembali Seperti Ketika Dia Dilahirkan Oleh Ibunya” (HR. Al-bukhari Dan Muslim)
Haji Yang Mabrur Adalah Termasuk Amalan Yang Paling Afdhal.
“Rasulullāh ﷺ Pernah Ditanya Tentang Amalan Apa Yang Paling Afdhal, Beliau ﷺ Berkata Beriman Kepada Allāh ﷻ Dan Rasul-nya, Beliau ﷺ Ditanya Kemudian Apa? Beliau ﷺ Menjawab Jihad Di Jalan Allāh ﷻ, Beliau ﷺ Ditanya Kembali Kemudian Apa? Beliau ﷺ Menjawab Haji Yang Mabrur” (HR. Al-bukhari Dan Muslim)
HIKMAH IBADAH HAJI
Allāh ﷻ Menjadikan Di Dalam Haji Hikmah-hikmah Yang Banyak, Diantaranya :
- Haji Merupakan Musim Untuk Mendapatkan Pahala Yang Besar Dan Ampunan Dosa.
- Haji Adalah Perwujudan Ukhuwah Islamiyyah Dan Usaha Saling Mengenal Satu Dengan Yang Lain, Kaum Muslimin Dengan Asal, Warna Kulit, Bahasa, Suku Yang Berbeda, Datang Di Satu Tempat Dengan Tujuan Yang Satu Yaitu Menyembah Tuhan Yang Satu.
- Haji Merupakan Madrasah Iman Dan Beramal Shalih Karena Seorang Jamaah Haji Di Dalam Musim Haji Akan Terbiasa Melakukan Amal Shalih, Bersabar, Mengingat Hari Akhir Ketika Manusia Dikumpulkan, Dan Juga Mengingat Bahwa Dunia Hanya Sementara.
- Haji Juga Merupakan Musim Untuk Mendapatkan Rezeki Dunia Bagi Banyak Orang.
- Haji Adalah Kesempatan Untuk Menimba Ilmu Dan Mengajarkan Ilmu Kepada Orang Lain Dan Untuk Berbuat Baik Kepada Sesama.
I. Syarat Wajib Haji
- Islam: Hanya muslim yang diwajibkan.
- Berakal & Baligh: Berakal sehat dan sudah dewasa.
- Merdeka: Bukan budak.
- Mampu (Istithaah): Mampu secara fisik, mental, dan finansial (bekal, kendaraan, dan nafkah keluarga).
II. Rukun Haji (Jika ditinggalkan, haji tidak sah)
- Ihram: Berniat dan memakai pakaian ihram dari miqat.
- Wukuf di Arafah: Berdiam diri di Padang Arafah pada 9 Dzulhijjah.
- Tawaf Ifadah: Mengelilingi Ka'bah 7 kali (dimulai dari Hajar Aswad).
- Sai: Berjalan kaki 7 kali antara Safa dan Marwah.
- Tahalul: Mencukur atau memendekkan rambut (laki-laki mencukur/memendekkan seluruh rambut, wanita potong ujung rambut).
- Tertib: Melaksanakan secara berurutan.
III. Wajib Haji (Jika ditinggalkan, harus bayar Dam)
- Niat ihram dari Miqat.
- Mabit di Muzdalifah.
- Mabit di Mina (setelah Wukuf).
- Lempar jumrah (Ula, Wusta, Aqabah).
- Tahalul (mencukur/memendekkan rambut).
- Tawaf Wada' (perpisahan) bagi yang akan meninggalkan Mekkah.
IV. Larangan Saat Ihram (Mahzurat)
- Laki-laki: Menutup kepala, memakai pakaian berjahit (kemeja, celana), memakai wewangian.
- Perempuan: Menutup wajah (niqab) dan telapak tangan.
- Bagi Laki-laki & Perempuan: Memotong kuku, berhubungan intim, menikah, marah/bertengkar, membunuh binatang buruan.
V. Ringkasan Tata Urutan
- Ihram: Niat & pakaian ihram dari miqat.
- Wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah).
- Mabit di Muzdalifah (setelah matahari terbenam 9 Dzulhijjah).
- Lempar Jumrah Aqabah (10 Dzulhijjah).
- Tahalul Awal (cukur/gunting rambut, boleh lepas pakaian ihram).
- Tawaf Ifadah & Sai (setelah hari Nahr atau sesudahnya).
- Mabit di Mina (11, 12, 13 Dzulhijjah).
- Lempar Jumrah Ula & Wusta (11, 12, 13 Dzulhijjah).
- Tawaf Wada' (perpisahan).
Vi. Sunnah Haji
Adalah Segala Perkara Yang Tidak Termasuk Dalam RUKUN Dan WAJIB Haji. Adapun Sunnah Haji Sangatlah Banyak Dan Yang Terpenting Adalah Amalan Berikut :
- Memotong Kuku Dan Membersihkan Rambut di Badan, Mandi Untuk Berihram, Memakai Wangi-wangian Dibadan Serta Mengenakan Dua Lembar Kain Ihrom Berwarna Putih Bagi Laki-laki.
- Memperbanyak Talbiyah Sejak Berihram Hingga Melontar Jumrah Aqabah.
- Idhtiba’ Bagi Laki-laki.
- Raml Tiga Putaran Pertama Pada Saat Thawaf Umrah dan Thawaf Qudum Bagi Laki-laki.
- Berlari Bagi Laki-laki Antara Dua Tanda Hijau Ketika Sa’i.
- Mabit Di Mina Tanggal 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyah).
- Mendengar Khutbah Hari Arafah.
- Jama’ Qasar Zhuhur Dan Shalat di Arafah.
- Jama’ Qasar Maghrib Dan Isya Di Muzdalifah.
- Mengqashar Shalat di Mina.
VII. Larangan Ihran ketika Haji dan Umroh
- Jima' (berhubungan intim suami-istri).
- Bercumbu, mencium, serta memandang dengan syahwat.
- Mencukur rambut kepala dan memotong kuku.
- Menikah atau menikahkan.
- Berburu atau membunuh binatang buruan secara langsung atau tidak langsung
- Memakai minyak wangi/parfum.
- Mengenakan pakaian berjahit (khusus pria).
- Memakai sepatu yang menutup mata kaki.
- Menutup bagian kepala (khusus pria).
- Memakai niqab/cadar dan sarung tangan (khusus wanita).
- Rofats (seks), Fusuq (maksiat), dan jidal (berbantahan).
VIII. Hukum Melanggar larangan Ihram
Jika Seseorang Yang Sedang Berihram Melanggar Salah Satu Dari Larangan Diatas, Maka Dia Berada Pada Salah Satu Dari Tiga Keadaan Berikut Ini :
- Pelanggaran yang terjadi karena lupa, tidak tahu, dipaksa, atau ketiduran, maka tidak ada hukuman apapun baginya. Dia tidak berdosa, tidak pula wajib membayar fidyah dan tidak rusak hajinya. Dalil QS. Al Ahzab : 5.
- Melakukan pelanggaran secara sengaja karena suatu uzur, maka dia tidak berdosa, akan tetapi dia terkena salah satu konsekuensi atas pelanggaran larangan ihram.
- Melakukan pelanggaran ihram secara sengaja tanpa uzur, maka dia berdosa dan terkena salah satu konsekuensi atas pelanggaran larangan ihram.
IX. Fidiyah larangan Ihram
- Melaksanakan Akad Nikah, Tidak Ada Fidyah.
- Melakukan Jima', Fidyah Seekor Unta.
- Berburu Hewan Darat, Fidyah Jaza', Yaitu Menyembelih Hewan Dan Memberi Makan Orang Miskin Di Tanah Haram, Atau Membeli Makanan (Seharga Hewan), Lalu Memberi Makan Setiap Orang Miskin 1 Mud, Atau Berpuasa Selama Beberapa Hari Sesuai Jumlah Mud Makanan.
- Selain Larangan Di Atas, Maka Fidyahnya Adalah Memilih:
- Berpuasa Tiga Hari,
- Memberi Makan 6 Orang Miskin
Masing-masing 1 Mud Burr Atau Beras), - Menyembelih Seekor Kambing.
1. Pengertian & Hukum Umroh
- Makna : Ziarah ke Baitullah (Masjidil Haram) dengan serangkaian ibadah khusus (tawaf, sai, tahallul).
- Hukum : Sunnah muakkadah (sangat dianjurkan).
- Keutamaan : Penghapus dosa antara dua umroh, tamu Allah, menambah rezeki.
2. Syarat Wajib Umroh
- Islam, baligh (dewasa), berakal sehat, merdeka.
- Istitha'ah (Mampu) : Mampu secara fisik, finansial, dan keamanan.
3. Rukun Umroh (Wajib)
- Ihram : Niat di miqat (batas wilayah tertentu, misal: Yalamlam bagi dari Indonesia).
- Tawaf : Mengelilingi Ka'bah 7 putaran, dimulai dari Hajar Aswad.
- Sa'i : Lari kecil 7 kali antara Bukit Shafa dan Marwah (Shafa-Marwah=1, Marwah-Shafa=2).
- Tahallul : Mencukur atau memotong rambut (laki-laki cukur lebih utama, perempuan potong ujung rambut).
- Tertib : Melaksanakan rukun sesuai urutan.
4. Larangan Saat Ihram
- Menutup kepala (laki-laki), menutup wajah (perempuan), memakai pakaian berjahit (laki-laki).
- Memakai wewangian, memotong kuku/rambut, berburu, berhubungan intim, akad nikah.
5. Adab & Sunnah
- Tawaf : Raml (lari kecil) 3 putaran pertama, istilam (menyentuh/mencium) Hajar Aswad & Rukun Yamani jika mampu.
- Miqat : Berniat ihram saat melewati miqat (bisa di pesawat).
- Tahallul : Mencukur lebih utama bagi laki-laki, perempuan cukup potong ujung rambut.
Intinya, fiqih umroh memandu muslim agar ibadah umrohnya sah, sempurna, dan meraih keutamaannya dengan memahami syarat, rukun, larangan, serta tata cara yang benar sesuai tuntunan Nabi Muhammad ﷺ
X. Uraian Fiqih Haji dan Umroh
- Pengertian Haji, Hukum dan Keutamaannya.
- Miqat-Miqat
- Ihram
- Fidyah
- Jenis-Jenis Ibadah Haji
- Pengertian Umrah dan Hukumnya
- Tata Cara Umrah.
- Tata Cara Haji.
- Hukum-Hukum Haji dan Umrah.
- Ziarah ke Masjid Nabawi
- Hadyu, Kurban dan Aqiqah.
- Sumber/Pemateri : Ustad Kemal Idris Siregar, SPI
- Referensi : https://almanhaj.or.id/136709-ringkasan-fiqih-haji-dan-umrah.html
- https://www.google.com/fiqih+haji+ringkas
Persiapan barang yang dibawa dan jarak tempuh jalan kaki
I. Buat Checklist Barang yang akan dibawa
- Checklist membantu Anda menghindari barang tertinggal, sehingga perjalanan menjadi lebih tenang.
- Bawaan yang tepat meminimalisir repot mencari barang di Saudi, apalagi dengan harga dan stok yang berbeda dari Indonesia.
- Persiapan matang = ibadah makin fokus, tidak terganggu urusan teknis.
II. Dokumen Penting yang Wajib dibawa
- Paspor asli & visa haji
- Tiket pesawat (cetak & digital)
- Kartu identitas jamaah, KTP, KK
- Buku kuning vaksin internasional, jika diwajibkan
- Fotokopi/foto digital semua dokumen penting untuk backup
III. Barang Ibadah Primer
- Al-Qur’an ukuran kecil
- Buku doa, dzikir, dan panduan ibadah
- Perlengkapan shalat: mukena (wanita), sarung/sajadah portable, songkok/peci, kerudung extra
- Pakaian ihram (dan cadangan pria)
- Peniti khusus, sabuk/ikat pinggang ihram
IV. Pakaian & Alas Kaki
- Pakaian harian, berbahan adem & mudah kering (5–7 set)
- Baju tidur secukupnya
- Kaos kaki, dalaman (siapkan untuk ganti beberapa hari)
- Kerudung/syal multifungsi (wanita)
- Sandal/sepatu sandal anti selip (nyaman berjalan jauh)
- Tas pinggang atau Plastik/ziplock untuk menyimpan sandal ketika ke masjid
V.. Perlengkapan Kesehatan Pribadi
- Masker kain/disposable dan hand sanitizer
- Tisu basah, tisu kering
- Obat-obatan pribadi, resep dokter (juga surat keterangan dokter jika bawa obat khusus)
- Plester luka, minyak angin, vitamin, termometer digital
- Sunblock, pelembab bibir, kacamata hitam, topi/kupluk
VI. Barang Kebersihan dan Perawatan Diri
- Sabun, sampo, sikat gigi, odol (kemasan travel size)
- Alat cukur (pria), gunting kuku
- Handuk kecil, waslap
- Parfum/cologne non-alkohol
- Deodoran non-pewangi, kapas, cotton bud
VII. Barang Teknologi & Komunikasi
- Handphone, charger, powerbank
- Universal travel adaptor, kabel multifungsi
- Earphone/headset
- Pouch/kemasan anti air untuk gadget
VIII. Uang & Perlengkapan Keuangan
- Uang tunai riyal secukupnya & pecahan kecil
- Kartu debit/ATM atau kartu kredit internasional
- Tas pinggang (money belt) anti-maling, dompet kecil
IX. Perlengkapan Penunjang Kenyamanan
- Bantal leher travel
- Penutup mata/telinga anti-bising
- Botol minum lipat, tempat makan kecil, sendok-garpu portable
- Payung lipat, jas hujan travel, atau topi lebar
- Plastik/ziplock ekstra, kantong kresek, laundry bag kain
X. Tips Packing & Menjaga Keamanan Barang
- Susun barang di koper utama (kargo), tas kabin & tas harian sesuai prioritas: dokumen, gadget, obat di tas mudah diakses.
- Jangan menaruh barang berharga (dokumen, uang, gadget) di koper bagasi.
- Buat copy checklist—centang setiap selesai memasukkan ke tas.
- Pastikan koper dan tas diberi nama, label PIHK, & tanda pengenal dari travel.
- Bawa barang secukupnya: prioritaskan fungsi, bukan banyaknya.
- Rangkuman Checklist (Ringkas) Barang-Barang Yang Harus Disiapkan Oleh Jemaah Haji Plus
Penutup
Dengan checklist yang lengkap dan persiapan matang, Anda akan fokus menjalani rangkaian ibadah haji dengan nyaman dan tenang. Selalu gunakan list ini sebelum berangkat dan saat packing ulang di Arab Saudi (sebelum kepulangan). Ingatkan anggota keluarga untuk menggunakan daftar yang sama agar semuanya aman, tenang, dan siap meraih haji mabrur!
Terakhir, gunakan momen persiapan ini untuk berdoa agar Allah memudahkan dan menerima semua rangkaian ibadah Anda. Selamat menempuh perjalanan suci, semoga berkah dan mabrur!
Referensi : https://haramainplus.com/persiapan-sebelum-berangkat-haji/checklist-barang-barang-apa-saja-yang-wajib-dibawa-saat-haji/ dan sedikit edit
Rincian Jarak Tempuh Ibadah Utama:
- Tawaf Umroh /Ifadah: Mengelilingi Ka'bah, jaraknya bervariasi tetapi bisa mencapai 3.5 km per tawaf (7 putaran).
- Sa'I Umroh : Berjalan/berlari kecil antara Safa dan Marwah 7 kali, jaraknya sekitar 3.045 km (400m x 7 putaran).
- Armuzna (Puncak Haji):
- Arafah ke Muzdalifah : Sekitar 5-7 km.
- Muzdalifah ke tenda Mina Sekitar 8 km (untuk melempar jamarat).
- Dari tenda Mina ke gedung Jamarat untuk lempar jamarat aqabah tanggal 10 Zulhijjah jarakna sekitar 5 km, PP 10 km
- Dari gedung Jamarat ke Masjidil Haram: sekitar 5 km, PP 10 km, untuk tawaf ifadah dan sa’I (tahallul awal)
- Dari tenda Mina ke gedung Jamarat untuk lempar jamarat : Shugro, Wustho ,Aqabah, tanggal 11, 12, 13 Zulhijjah sekitar 4.5 km, PP 10 km, 3 hari = 30 km
- Tawaf haji/ifadah : Mengelilingi Ka'bah, jaraknya bervariasi tetapi bisa mencapai 3.5 km per tawaf (7 putaran).
- Sa'I haji : Berjalan/berlari kecil antara Safa dan Marwah 7 kali, jaraknya sekitar 3.045 km (400m x 7 putaran).
- Total Keseluruhan berjalan kaki selama rangkaian utama bisa mencapai minimal +/- 80 km belum termasuk aktivitas lain.
Jarak Tambahan :
- Perjalanan harian: Dari terminal ke Masjidil Haram +/- 2.5 km PP per hari.
- Tawaf Wada’ +/- 4 km
Berangkat dari Rumah menuju Embarkasi Haji (Asrama)
Setelah berpamitan dengan sanak saudara, jiran tetangga dan menyelesaikan semua urusan dengan sanak saudara serta tetangga, Shalat sunnah safar 2 rakaat dirumah +/- jam 03 pagi menuju tempat berkumpul/Masjid yang telah ditentukan dengan membaca doa berangkat dari rumah :
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللهِ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan
kecuali atas izin Allah ((HR. Abu Daud no. 5095, At Tirmidzi no. 3426; dishahih oleh Al-Albani dalam Shahih Abu Daud).
- Setelah sampai ditempat berkumpul/Masjid, acara sbb :
- Laporan Ketua Pelaksana.
- Sambutan Kemenag Setempat.
- Sambutan Bupati/wali kota
- Pembagian Bus Transportasi Haji.
- Shalat Shubuh berjamaah
- Serah Terima Jamaah Haji Ke Ketua Kloter.
- Jamaah Haji menuju Bandara/pelabuhan kapal laut
Naik bus dengan tertib yang dipandu oleh ketua regu/karom
Diatas mobil membaca doa naik kendaraan
سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ . وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
“Maha Suci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami”.
Ketika sudah berada di atas kendaraan
الله أَكْبَرُ 3
سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ
عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ
فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ
Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar.
Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, ketakwaan, dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga.
Membaca “SUBHANALLAH” ketika melewati jalan menurun, membaca “ALLAHU AKBAR” ketika melewati jalan mendaki.
Mendoakan untuk kebaikan diri, keluarga, orang terdekat, dan kaum muslimin secara umum ketika bersafar.
Sumber/Pemateri : Ustad Kemal Idris Siregar, SPI
Kegiatan di Asrama haji (embarkasi) sampai Makkah dan Madinah
Memasuki Aula dari asrama haji tersebut dengan acara sbb :
- Bersyukur dan baca Doa sampai ditujuan
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَخَيْرَ مَـــا فِيْهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَـــا فِيْهَاAllâhumma innî as-aluka khairahâ wa khaira ahlihâ wa khaira mâ fîhâ wa a‘ûzubika min syarrihâ wa syarri ahlihâ wa syarri mâ fîhâ
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan tempat ini dan kebaikan penduduknya serta kebaikan apa pun yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan tempat ini dan kejahatan penduduknya serta kejahatan apa pun yang ada di dalamnya. - Sambutan dan Laporan dari Kemenag.
- Pemeriksaan Kesehatan.
- Shalat Magrib dan Makan malam
- Lanjut Pemeriksaan Kesehatan.
- Pembagian Gelang Haji dan ID Card
- Pembagian Perlengkapan Haji dari Kemenkes.
- Pembagian Paspor, Visa dan Tiket Pesawat.
- Penyerahan Living Cost (Biaya Hidup).
- Shalat Isya, masukan barang ke tas dan ransel dan Istirahat
- Sekitar jam 2:30 malam Kembali ke aula untuk Xtray barang bawaan
- Shalat Subuh, makan/sarapan pagi
- Sekitar jam 7:30 pagi Naik bus menuju Bandara
- Naik pesawat, Terbang ke Madinah (+/- 10 Jam)
- Membaca baca doa naik kendaraan Pesawat
- Tiba di Bandara Madinah, Xtray memasuki kota suci
- Bersyukur dan baca Doa sampai ditujuan
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَخَيْرَ مَـــا فِيْهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَـــا فِيْهَاAllâhumma innî as-aluka khairahâ wa khaira ahlihâ wa khaira mâ fîhâ wa a‘ûzubika min syarrihâ wa syarri ahlihâ wa syarri mâ fîhâ
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan tempat ini dan kebaikan penduduknya serta kebaikan apa pun yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan tempat ini dan kejahatan penduduknya serta kejahatan apa pun yang ada di dalamnya. - Doa masuk kota Madinah
اَللّٰهُمَّ هٰذَا حَرَمُ رَسُولِكَ وَاجْعَلْهُ لِيْ وِقَايَةً مِنَ النَّارِ وَأَمَانًا مِنَ الْعَذَابِ وَسُوْءِ الْحِسَابِAllâhumma hâdzâ ḫaramu rasûlika waj‘alhu lî wiqâyatan minan nâri wa amânan minal ‘adzâbi wa sû-il ḫisâb(i)Ya Allah, negeri ini adalah tanah haram rasul-Mu. Jadikanlah ia penjaga bagiku dari neraka, pengaman dari siksa dan buruknya perhitungan amal. - Pengumpulan Paspor, Visa dan Tiket Pesawat oleh karom/ketua keloter
- Profilling Menuju Hotel di Madinah dan masuk hotel
- Pentingnya Kommunikasi (beli paket komunikasi di Gapari setempat)
a. Aktifkan paket roaming
b. Aktifkan fitur GPS
c. Google map dan lainnya
d. Aplikasi Nusuk
e. Aplikasi Adhahi – RPH
Untuk Keloter/ Gelombang kedua
- Sekitar jam 2:00 malam bangun untuk :
a. Mencukur bulu dibadan
b. Mandi sunah
c. Berwudu sebelum berihram
d. Memakai pakaian ihram
e. Shalat sunah ihram dua rakaat - Sekitar jam 2:30 malam Kembali ke Aula untuk Xtray barang bawaan
- Shalat Subuh, makan/sarapan pagi
- Sekitar jam 7:30 pagi Naik bus menuju Bandara
- Naik pesawat, Terbang ke Jedah (King abdul aziz) (+/- 8 Jam)
- Membaca baca doa naik kendaraan diatas Pesawat
- Makan di Pesawat 3x Sehari Plus Snack.
- Sholat Zuhur dan Ashar Secara Jama' Qashar.
- Setengah jam sebelum masuk miqot (Yalamlam) crew pesawat kasih peringatan kita akan melewati batas miqot.
- Pasang niat لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ عُمْرَةً, - Labaika umratan - Semua laranggan Ikhram sudah berlaku
Niat Isytirath (tambahan jika dikuwatirkan ada penghalang)
اللَّهُمَّ مَحِلِّي حَيْثُ حَب
Allahuma mahili haitsu habastani
(Ya Allah, tempat tahallulku di mana saja Engkau menahanku).
(H.R. Bukhori No. 5089, HR. Abu Dawuud No. 1557 dan H.R. Muslim No. 1207 - Kemudian berdoa
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ عُمْرَةً
لاَرِيَاءَ فِيْهَا وَلاَ سُمْعَةٌ
Labaika umratan laa riyaa a fiiha wa sum’ah
(aku penuhi panggilanMu untuk Umroh tidak riya dan sum'ah didalamna)
Baca dan perbanyak talbiyah
لَبَّيْكَ اللّٰهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ
وَالْمُلْكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ
Labbaika-llâhumma labbaîk, labbaika lâ syarîka laka labbaîk. Innal ḫamda wan ni‘mata laka wal mulk. Lâ syarîka lak(a)
Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. - Tiba di Jedah, bandara King abdul aziz, +/- jam 16 sore waktu setempat
- Bersyukur dan baca Doa sampai ditujuan
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَخَيْرَ مَـــا فِيْهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَـــا فِيْهَاAllâhumma innî as-aluka khairahâ wa khaira ahlihâ wa khaira mâ fîhâ wa a‘ûzubika min syarrihâ wa syarri ahlihâ wa syarri mâ fîhâ - Xtray barang dan orang utk memasuki kota suci
- Pengumpulan Paspor, Visa dan Tiket Pesawat oleh karom/ketua keloter
- Naik bus menuju Mekah +/- 2 jam perjalanan, Profilling masuk di Mekah
- Membaca baca doa naik kendaraan
- Doa masuk kota Mekkah
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَأَدْخِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَالسَّلَامِ تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ. اَللّٰهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ وَمَغْفِرَتِكَ وَأَدْخِلْنِيْ فِيْهَا. بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللّٰهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى رَسُوْلِ اللهِAllâhumma antassalâm, waminkas-salâm fahayyinâ rabbanâ bissalâm wa adkhilnal jannata dâras-salâm tabârakta wata‘âlaita yâ dzaljalâli wal ikrâm. Allâhumma-ftaḫ lî abwâba raḫmatika wamaghfiratika wa adkhilnî fîhâ. Bismillâhi walḫamdulillahi wash-shalâtu wassalâmu ‘alâ rasûlillâhYa Allah Engkaulah Dzat yang memberi keselamatan (kesejahteraan), dari-Mu keselamatan datang, maka hidupkanlah kami ya Allah dengan selamat (sejahtera), masukkan kami ke dalam surga rumah keselamatan. Mahasuci Engkau, Mahaluhur Engkau, wahai Tuhan sang pemulik keagungan dan kemuliaan. Ya Allah bukakanlah untukku pintu rahmat dan ampunan-Mu. Masukanlah aku ke dalam rahmat dan ampunan-Mu itu. Dengan nama Allah. Segala puji bagi Allah. Semoga rahmat dan keselamatan terlimpah untuk Rasulullah. - Shalat Magrib dan Isya jamak takhir
- Pentingnya Komunikasi (beli paket komunikasi di Gapari setempat)
a. Aktifkan paket roaming
b. Aktifkan fitur GPS
c. Google map dan lainnya
d. Aplikasi Nusuk
e. Aplikasi Adhahi – RPH - Masukan tas koper besar ke kamar masing-masing dan pembagian minuan,buah oleh petugas hotel dan istirahat, sambil tungu informasi dari ketua kloter utk lakukan tawaf, sa’i dan tahalul utk Umroh
- Sekitar 12 Malam naik bus, berangkat ke ka’bah dengan rombongan (ketua kloter), melakukan Umr0h
Kegiatan di Madinah
I. Kegiatan di Masjid Nabawi :
- Sholat Berjamaah 5 Waktu.
- Sholat Tahiyatul Masjid, Dhuha, Tahajjud, Witir, Rawatib, I'tikaf
- Ziarah ke Makam Rasulullah ﷺ & dua sahabat yang mulia
Setelah beribadah di raudhah, jika seseorang ingin berziarah ke makam Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, hendaknya dia berdiri di depan makam beliau dengan penuh adab dan tenang, lalu mengucapkan doa,
َالسَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ ورحمةُ اللهِ وبركاته، اللهم صل على محمد وعلى آل محمد كما صَلَّيْت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد، اللهم بارك على محمد وعلى آل محمد كما َباركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنك حميد مجيد. أشهدُ أَنَّكَ رَسُوْلُ الله حَقاً، وأَنَّكَ قَدْ بَلَغْت َالرسالةَ، وأَدَّيْتَ الْأَمَانَةَ، ونَصَحْتَ الْأُمَّةَ، وجَاهَدْتَ في اللهِ حَقَّ جِهَادِهِ، فجزاك اللهُ عنْ أُمَّتِك أَفضلُ ما جزى نَبِيُّنَا عن أمته
“Assalaamu’alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakaatuhu. Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad kamaa shalayta ‘ala aali Ibrahim, innaka hamiidum majiid. Allahumma baarik ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhamamd kamaa baarakta ‘ala aali Ibrahim, innaka hamiidum majid. Asyhadu annaka Rasulullahi haqgan, wa annaka qad ballaghtar risaalata, wa addaital amaanata, wa nashahtal ummata, wa jaahadta fil laahi haqqa jihaadihi, fajazaakallahu ‘ala ummatika afdhalu ma jaza nabiyyuna ‘an ummatihi.”
(Ya Allah semoga shalawat terlimpah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana shalawat terlimpah kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim, Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah semoga keberkahan terlimpah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau berkahi Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Aku bersaksi bahwa Engkau (Muhammad) adalah Rasulullah yang haq. [Aku bersaksi bahwa Engkau] (Muhammad) telah menyampaikan risalah kenabian, telah menunaikan amanah, telah menasihati umat ini, dan berjihad di jalan Allah dengan sungguh-sungguh. Semoga Allah membalasmu atas apa yang telah Engkau perbuat untuk umatmu, lebih dari balasan para Nabi atas apa yang telah mereka perbuat untuk umatnya.).”
Setelah itu, dia bergeser ke arah kanan sedikit, dan mengucapkan salam kepada sahabat Abu Bakar Ash-Shidiq radhiyallahu ‘anhu. Kemudian bergeser lagi ke kanan sedikit dan mengucapkan salam kepada sahabat ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu. Jika setelah itu dilanjutkan dengan mendoakan keduanya, itu juga baik.
Selain itu, disunnahkan pula bagi peziarah kubur untuk mendoakan mereka yang sudah meninggal, berdasarkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang diriwayatkan dari Buraidah bin Al-Hushaib radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada para sahabat pada saat hendak masuk ke pemakaman, yaitu mengucapkan:
السلام عليكم أهل الديار من المؤمنين والمسلمين, وإنا إن شاء الله بكم للاحقون؛ أسأل الله لنا ولكم العافية
“Assalaamu ‘alaikum ahlad diyaar minal mu’miniin wal muslimiina, wa innaa insyaa Allah bikum lalaahiquun. As’alullaaha lanaa wa lakum al-‘aafiyata.”
“Semoga keselamatan atas kalian wahai para penghuni kubur yang mukmin dan muslim. Kami insyaa Allah akan menyusul kalian. Saya memohon ‘afiyah (keselamatan) kepada Allah untuk kami dan kalian.” (HR. Muslim no. 2257), (Sumber: https://muslim.or.id/46440-adab-ziarah-ke-masjid-nabawi-agar-sesuai-dengan-tuntunan-bag-2.html)
- Selalu bawa ID Card dan Gelang tangan
- Masuk Raudhoh - Taman Syurga (Aplikasi Nusuk), tempat mustajab doa
- Ziarah ke Pemakaman Baqi. (Khusus Pria), Sunnah
- Halaqoh Ilmu Gate 19 Setiap Ba'da Maghrib, halaqoh berbahasa Indonesia
II. Kegiatan Di Hotel :
- Makan Pagi, Makan Siang dan Makan Malam
- Istirahat yang cukup untuk jaga kondisi kesehatan yang prima
- Melakukan Pekerjaan Harian, tidak ada fasilitas mencuci di hotel, kamarnya sempit dan terbatas kecuali celana dalam dan mmencuci di hotel Makkah ada tali jemuran dan jepitan.
- Berbuat Kebaikan dan banyak bersyukur
- Puasa Sunnah (Senin - Kamis, Ayyamul Bidh)
- Mamfaatkan waktu luang/jeda membaca pelajaran dibawah ini, dihotel dan dirumah setelah pulang Indonesia untuk bekal kita pulang kampung akhirat
- Ilmu Aqidah
- Ilmu Bahasa Arab
- Ilmu Fiqih Sunnah Lengkap
- Ilmu Aplikasi ilmu Hadits
- Ilmu Aplikasi ilmu Al-Qur'an
- Serial Belajar Tajwid & Tahsin
- Ilmu Siroh Nabi Muhammad ﷺ
- Ilmu Siroh Khalifah ar-Rasyidin
- Ensiklopedia Wanita Muslimah (khusus Wanita)
III. Kegiatan Hari ke-1 s/d ke 8 : Bersama Nabi ﷺ di Kota Madinah
- Masjid Nabawi, Sunnah
- Raudhah, Sunnah, Taman Surga
- Makam Nabi ﷺ dan Dua Sahabat Yang Mulia, Sunnah
- Pemakaman Baqi, Sunnah
- Masjid Quba (Telah Wudhu - Sholat Sunnah) dan Jabal Uhud (Syuhada Uhud), setara dengan Umrah
- Ziarah ke Masjid Qiblatain, Masjid Jum’ah, Perang Khandaq, Perang Badar, Tragedi Al Harrah, Piagam Madinah, tempat pencetakan al_qur'an, gunung Uhud (Suhada Uhud)
IV. Kegiatan menuju Makkah
Niat Umroh dan Berihram dari Miqat:
- Sebelum memasuki Makkah, jamaah mengambil miqat (batas dimulainya ihram). Bagi jamaah dari Indonesia, miqat umumnya adalah Dzulhulaifah (Bir Ali) jika dari Madinah
- Mencukur bulu dibadan, Mandi sunah, Berwudu sebelum berihram, Memakai pakaian ihram, (dua lembar kain tidak berjahit bagi laki-laki, pakaian syar'i bagi wanita), dan memakai wangi-wangian (sebelum ihram). dilakukan dihotel Madinah
- Naik Bus ke Dzulhulaifah (Bir Ali),masuk masjid dan Shalat sunah dua rakaat
- Naik bus,untuk ke Makkah menghadap kiblat baca niat Umroh, niatkan dalam hati: "Labbaikallahumma ‘umratan" (Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk umroh).
Niat Isytirath (tambahan jika dikuwatirkan ada penghalang) - اللَّهُمَّ مَحِلِّي حَيْثُ حَب
- Allahuma mahili haitsu habastani
(Ya Allah, tempat tahallulku di mana saja Engkau menahanku). - Kemudian berdoa
- لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ عُمْرَةً
لاَرِيَاءَ فِيْهَا وَلاَ سُمْعَةٌ - Labaika umratan laa riyaa a fiiha wa sum’ah
(aku penuhi panggilanMu untuk Umroh tidak riya dan sum'ah didalamna) - Setelah berniat, semua larangan Ihram sudah berlaku
- Setelah niat, membaca talbiyah: "Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, la syarika lak." (Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu tiada sekutu bagi-Mu, sesungguhnya segala puji dan nikmat serta kekuasaan hanyalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu). Perbanyak talbiah, laki-laki baca dengan suara keras dan wanita suara lirih
- Baca doa naik kendaraan diatas bus
- Shalat zhuhur dan ashar dijamak taqdim di rest area
- Setibanya di Makkah, menuju hotel, shalat Magrib dan Isya,Istirahat, menunggu perintah dari karom/ketua kloter jam berapa umroh.dimulai
- Bersyukur dan baca Doa sampai ditujuan
Sumber/Pemateri : Ustad Kemal Idris Siregar, SPI
Kegiatan di Makkah
I. Kegiatan di Masjid Haram :
- Sholat Berjamaah minimal 3 Waktu (Magrib, Isya, Shubuh)
- Sholat Tahiyatul Masjid, Sholat Rawatib, I'tikaf
- Berangkat ke Masjid minimal 2 jam sebelum masuk waktu Magrib
- Tawaf sebanyak mungkin, (boleh juga Umroh berulang kali, pendapat sebagian ulama)
- Shalat Jum’at berangkat ke masjid 4 jam sebelum masuk waktu Jum’at
- Banyak berzikir, berdoa dan Tilawah Al Qur'an
- Berbuat Kebaikan, banyak bersyukur
- Selalu bawa ID card dan gelang tangan
II. Kegiatan Di Hotel :((pengginapan)
- Makan Pagi, Makan Siang dan Makan Malam
- Istirahat yang cukup untuk jaga kondisi kesahatan tetap prima
- Melakukan Pekerjaan Harian (mencuci pakaian & dll.) dan berbuat kebaikan
- Sekitar 8 hari sebelum ke Almuzna, Cek lokasi Almuzna bersama Karom & sewa Muthowif dengan menyewa 1 bus (+/- 40 orang) melihat lokasi Arafah, Muzdalifah, Mina, Jabar rahmah, gua hiraq, tempat pemotongan hadyu (Dam), waktunya dari jam 8 pagi sampai sore menjelang Magrib dengan biaya +/- 150 ribu rupiah / orang
- Sholat berjamaah di Masjid hotel (Zhuhur dan Asar dan rawatibnya)
- Sholat sunnah Dhuha, Tahajud dan witir
- Puasa Sunnah (Senin - Kamis, Ayyamul Bidh)
- Mamfaatkan waktu luang/jeda membaca pelajaran dibawah ini, dihotel dan dirumah setelah pulang Indonesia untuk bekal kita pulang ke kampumh akhirat
- Ilmu Aqidah
- Ilmu Bahasa Arab
- Ilmu Fiqih Sunnah Lengkap
- Ilmu Aplikasi ilmu Hadits
- Ilmu Aplikasi ilmu Al-Qur'an
- Serial Belajar Tajwid & Tahsin
- Ilmu Siroh Nabi Muhammad ﷺ
- Ilmu Siroh Khalifah ar-Rasyidin
- Ensiklopedia Wanita Muslimah (khusus Wanita)
III.Tanggal 8 Zulhijjah beangkat ke Arafah
- Sebelum tanggal 8 Zulhijjah pesiapan barang yang akan dibawa ke Almuzna
- Bawa barang secukupnya untuk 5 hari (tanggal 9, 10, 11, 12, 13 Zulhijjah
- Miqot dan berikhram dihotel dengan sbb.:
a. Mencukur bulu dibadan
b. Mandi sunah
c. Berwudu sebelum berihram, pakai farfum dibadan
d. Memakai pakaian ihram
e. Shalat sunah ihram dua rakaat - Naik Bus, Berniat diatas kendaraan menghadap kiblat : "Labbaikallahumma hajjan" (Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk haji). baca doa naik kendaraan banyak-banyak bertalbiah.
- Selalu bawa ID card dan gelang tangan
Sumber/Pemateri : Ustad Kemal Idris Siregar, SPI
Rangkaian Ibadah Umroh
I. Tawaf Ummroh (Qudum)
- Masuk dengan mendahului kaki kanan, membaca doa masuk masjid
اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ
Allahummaftha lii abwaaba rahmatik
Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu - Waktu melihat ka’bah baca doa
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ.
Allāhumma antas salām, wa minkas salām, fa hayyinā rabbanā bis salām.
Ya Allah, Engkau adalah maha selamat. Dan dari-Mu keselamatan, maka hidupkanlah kami
dengan penuh keselamatan.(HR.Al baihaqi V/73) - Saat memulai tawaf hentikan tablbiah
- Idhthibaa’ (membuka kain dibahu sebelah kanan) bagi laki-laki
- Memulai tawaf dengan menghadap ka’bah (Hajar Aswad)
- Memberi isyarat dengan mengangkat tangan tampa mengecup tangan
- Baca Bismmillah dan Allah akhbar
- Posisikan ka’bah berada disebelah kiri,laki-laki Ram’l (mempercepat langkah) 3 putaran awal, 4 putaran jalan biasa
- Zikir/Doa antara Hahar aswad ke rukun yamani
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ.
وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْم
Subḫânallâhi walḫamdulillâhi wa lâ ilâha illallâhu allâhu akbar. wa lâ haula wa lâ quwwata illâ billâhil ‘aliyyil ‘adhîm(i)
Mahasuci Allah. Segala pujian hanya pantas disanjungkan kepada Allah. Tiada Tuhan selain Allah. Allah Mahabesar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (pertolongan) dari Allah yang Mahaluhur lagi Mahaagung. - Melewati antara rukun Yamani sampai Hajar aswad baca doa
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ"
(Rabbana atina fid-dunya hasanah, wa fil-akhirati hasanah, wa qina 'adzaban-naar), yang artinya kami memohon kebaikan dunia dan akhirat serta perlindungan dari siksa neraka.(HR.Abu Daud No.1653) - Setiap putaran berakhir di Hajar Aswad. Dianjurkan mengusap atau mencium Hajar Aswad jika memungkinkan, jika tidak cukup melambaikan tangan ke arahnya sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
- Tawaf dilakukan 7 kali putaran dimulai di Hajar aswad dan diakhiri di Hajar aswad
- Setelah tawaf, shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim (jika memungkinkan) atau di mana saja yang mengarah ke maqam Ibrahim dalam Masjidil Haram, rakaat pertama baca surat al kafirun, rakaat kedua surat al ikhlas
- Meminum air zam zam, berdoa
اللهم اني اسألك علما نَافِعًا، وَرِير قا واسعا، سأَلَكَ وشفاء من كل داء
Allaahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’an, wa rizqan waasi’an, wasyifaa-an min kulli daa-in
“Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang luas, dan kesembuhan dari tiap penyakit.” (HR Al hakim No.I/473 dan HR Darulquthi No. 2701)
II. Sa'i Umroh
- Menuju bukit Shafa, saat mendekati bukit Shafa baca doa
اِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَآىِٕرِ
Innas-shafaa wal-marwata min sya'aa-iril laah.
Sesungguhnya Safa dan Marwah merupakan sebagian dari syi'ar Allah. - Naik ketas bukit sambil membaca doa : Abda ubima badaaallahubih (Aku memulai dengan apa yang dimulai Allah) hadits imamMuslim no.1218/147
- Menghadap ka’bah dan menangangkat kedua tangan :
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ وَالله الْحَمْدُ اللهُ أَكْبَرُ عَلَى مَا هَدَانَا وَالْحَمْدُ لله عَلَى مَا
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِ وَيُمِيتُ بَيَدِهِ الْخَيْرُ أَوْلَانَا .
أَنْجَزَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ. قَدِيرٌ. وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ
وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ
الْكَافِرُونَ
Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, Allāhu Akbar, Wa-llāh al-Ḥamdu, Allāhu Akbar ʿalā mā hadānā wa-al-Ḥamdu li-llāh ʿalā mā awlānā. Lā ilāha illā Allāh waḥdahu lā sharīka lahu, lahu al-mulku walahu al-ḥamdu yuḥī wa-yumītu, biyadihi al-khayru wa-huwa ʿalā kulli shay’in qadīr. Lā ilāha illā Allāh waḥdahu lā sharīka lahu. Anjaza waʿdahu wa-naṣara ʿabdahu wa-hazama al-aḥzāba waḥdahu. Lā ilāha illā Allāh wa-lā naʿbudu illā iyyāh mukhliṣīn lahu ad-dīn wa-law kariha al-kāfirūn.
Artinya :
Allah Maha Besar. Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah, Allah Maha besar, atas petunjuk yang diberikan-Nya kepada Kami, segala puji bagi Allah atas karunia yang Allah dianugerahkan-Nya kepada kami, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan pujian. Dialah yang menghidupkan dan mematikan, pada kekuasaan-Nya lah segala kebaikan dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, yang telah menepati janji Nya, menolong hamba-Nya dan menghancurkan sendiri musuh-musuhNya. Tidak ada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah kecuali KepadaNya dengan memurnikan (ikhlas) kepatuhan semata kepada-Nya walaupun orang-orang kafir membenci - Turun dari shafa menuju marwah, berjalan cepat diatara lampu hijau, berdoa
وَارْحَمْ وَأَنْتَ الأَعَزُّ الأَكْرَمُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ
Allahummaghfir warham innaka antal a'azzul akram.
Ya Allah ampunilah dan rahmatilah aku engkau adalah yang paling berkuasa dan paling mulia,
(HR.Ibnu Saibah noo.15790) - Tidak ada zikir khusus ketika Sai
- Di bukit marwah membaca zikir yang sama saat berada di bukit shafa
- Sai dikalukan 7 kali putaran, berakhir di marwah.
- Tahalul – memotong atau mencukur rambut, berdoa
Allahummaghfirli lil muhalli wa lil muqoshirin
Ya Allah ampunilah orang yang mencukur dan bergunting
(Hr.Bukhari no. 1727 dan Hr. Muslim no. 101) - Wanita cukup memotong rambut sepanjang ruas jari dari ujung rambut.
- Semua larangan Ikhram sudah tidak berlaku
- Keluar masjid dengan mendaahulukan kaki kiri, berdoa
(اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ)
Allaahumma innii as'aluka min fadhlika
Ya Allah, sesungguhnya aku memohon karunia dari-Mu
Sumber/Pemateri : Ustad Kemal Idris Siregar, SPI
Rangkaian Ibadah Haji
I. Niat Haji dan Berihram dri Miqot (8 Dzulhijjah):
- Pada tanggal 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyah), jamaah haji Indnesia tidak mabit di Mina .
- Pada tanggal 8 Dzulhijjah, jamaah kembali berihram untuk haji.
- Tempat Berihram: Dari penginapan masing-masing di Makkah.
a. Mencukur bulu dibadan
b. Mandi sunah
c. Berwudu sebelum berihram
d. Memakai pakaian ihram
e. Shalat sunah ihram dua rakaat - Niat Haji: Niatkan diatas kendaraan : "Labbaikallahumma hajjan" (Aku memenuhi panggilan-Mu ya Allah untuk haji).
- Niat Isytirath (tambahan jika dikuwatirkan ada penghalang)
اللَّهُمَّ مَحِلِّي حَيْثُ حَب
Allahuma mahili haitsu habastani
(Ya Allah, tempat tahallulku di mana saja Engkau menahanku). - Kemudian berdoa
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ عُمْرَةً
لاَرِيَاءَ فِيْهَا وَلاَ سُمْعَةٌ
Labaika umratan laa riyaa a fiiha wa sum’ah
(aku penuhi panggilanMu untuk Umroh tidak riya dan sum'ah didalamna) - Setelah berniat, membaca talbiyah: "Labbaikallahumma labbaik, labbaika la syarika laka labbaik, innal hamda wan ni’mata laka wal mulk, la syarika lak." (Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah, aku datang memenuhi panggilan-Mu, aku datang memenuhi panggilan-Mu tiada sekutu bagi-Mu, sesungguhnya segala puji dan nikmat serta kekuasaan hanyalah milik-Mu, tiada sekutu bagi-Mu). Sampai melempar Jumrah Aqabah pada 10 Dzulhijjah.
- Bertalbiyah laki-laki dengan suara keras, wanita dilirihkan
II. Menuju Arafah (8 Dzulhijjah):
- Pemeriksaan jamaah haji sebelum bus (ID Card) dan berdoa naik kendaraan
- Doa masuk arafah
اَللّٰهُمَّ إِلَيْكَ تَوَجَّهْتُ، وَبِكَ اعْتَصَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِمَّنْ تُبَاهِيْ بِهِ الْيَوْمَ مَلَائِكَتَكَ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌAllâhumma ilaika tawajjahtu, wabika‘tashamtu, wa’alaika tawakkaltu. Allâhummaj’alnî mim-man tubaahî bihil yauma malâ-ikataka, innaka ‘alâ kulli syai-in qadîrun
Ya Allah, hanya kepada-Mulah aku menghadap, dengan-Mulah aku berpegang teguh, pada-Mulah aku berserah diri. Ya Allah, jadikanlah aku menjadi bagian dari orang yang hari ini Engkau banggakan di hadapan Malaikat-Mu. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. - Wukuf Atau Tinggal Di Arafah. Arafah Adalah Tempat Yang Memiliki Batas-batas Tertentu Dan Wukuf Di Arafah Adalah Rukun Yang Paling Besar Dalam Ibadah Haji, Apabila Sampai Tidak Wukuf di Arafah Maka Tidak Sah Hajinya. Dalilnya Adalah Firman Allah :
فَإِذَآ أَفَضْتُم مِّنْ عَرَفَٰتٍ
“Maka Apabila Kalian Bertolak Dari Arafah” (Q.S. Albaqarah : 198)
Firman Allah Yang Artinya Bertolak Dari Arafah Menunjukkan Bahwa Mereka Berada Di Arafah Sebelumnya Yaitu Untuk Melakukan Wukuf. Dan Di Dalam Sebuah Hadits Rasulullah Salallahu ‘Alaihi Wasalam Bersabda :
الْحَجُّ عَرَفَة
“Haji Adalah Wukuf Di Arafah” (H.R. Abu Dawud, Attirmizi, An Nasai, Dan Ibnu Majah) - Dimulai sejak tergelincirnya matahari (waktu Dzuhur) hingga terbenam matahari/waktu Magrib pada 9 Dzulhijjah.
- Selama wukuf, dengar khutbah arafah, perbanyak doa, zikir, istigfar, membaca Al-Qur'an, dan shalat. Ini adalah waktu mustajab doa.
- Perbanyak baca zikir :
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
“Tidak ada Ilah selain Allah yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan milik-Nya segala puji dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” (HR. At Tirmidzi No. 3585). - Shalat Dzuhur dan Ashar dijamak takdim dan diqashar di Arafah dengan satu kali azan dua iqamah
- Baca Doa dan Dzikir Syeikh Abdulmuhsin Al Abbad
III. Mabit di Muzdalifah (Malam 10 Dzulhijjah):
- Setelah matahari terbenam di Arafah, bergerak menuju Muzdalifah.
- Doa masuk Muzgdalifahاَللّٰهُمَّ إِنَّ هٰذِهِ مُزْدَلِفَةُ جُمِعَتْ فِيْهَا أَلْسِنَةٌ مُخْتَلِفَةٌ تَسْأَلُكَ حَوَائِجَ مُتَنَوِّعَةً فَاجْعَلْنِيْ مِمَّنْ دَعَاكَ فَاسْتَجَبْتَ لَهُ وَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فَكَفَّيْتَهُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَAllâhumma inna hâdzihi muzdalifatu jumi‘at fîhâ alsinatun mukhtalifatun, tas’aluka hawâija mutanawwi‘atan faj’alnî mimman da‘âka fastajabta lahu wa tawakkala ‘alaika fakaffaitahu yâ arḫamar râḫimîn
Ya Allah, sesungguhnya di Muzdalifah ini telah berkumpul bermacam-macam bahasa yang memohon kepada-Mu berbagai hajat yang beraneka ragam. Maka, masukkanlah aku ke dalam golongan orang yang berdoa lalu Engkau kabulkan, golongan orang yang berserah diri pada-Mu lalu Engkau lindungi dia, wahai Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. - Mabit (bermalam) di Muzdalifah hingga tengah malam atau sebelum terbit fajar 10 Dzulhijjah.
- Dianjurkan mengumpulkan kerikil untuk melontar jumrah di sini.
- Shalat Magrib dan Isya dijamak takhir dan diqashar.
- Berdoa habis shalat shubuh sampai matahari menguning, menuju Mina
IV. Melontar Jumrah Aqabah di Mina (10 Dzulhijjah - Hari Raya Idul Adha):
- Setelah Subuh di Muzdalifah, bergerak menuju Mina.
- Doa masuk Mina
اَللّٰهُمَّ هٰذَا مِنَى فَامْنُنْ عَلَيَّ بِمَا مَنَنْتَ بِهِ عَلَى أَوْلِيَائِكَ وَأَهْلِ طَاعَتِكَAllâhumma hadzâ minâ famnun ‘alayya bimâ mananta bihi ‘alâ awliyâika wa ahli thâ‘atika
Ya Allah, tempat ini adalah di Mina, anugerahkanlah kepadaku apa yang Engkau telah anugerahkan kepada orang-orang yang selalu dekat dan taat kepada-Mu. - Waktu melempar Jumrah Aqabah ditentukan oleh pemerintah arab saudi
- Posisikan Masjidil haram sebelah kiri dan Mina sebelah kanan
- Dengan membaca Bismillah, Allahhu akbar melontar 7 kerikil ke Jumrah Aqabah (Jumrah Kubra). Setelah melontar, menghentikan baca talbiyah dengan takbir Idul Adha
V. Tahallul Awal (Setelah Melontar Jumrah Aqabah):
- Setelah melontar Jumrah Aqabah, jamaah melakukan tahallul awal.
- Bagi laki-laki mencukur seluruh rambut kepala (halq) atau memendekkannya (taqshir). Wanita memotong ujung rambut.
- Dengan Tahallul awal, jamaah sudah boleh melepas pakaian ihram, mengenakan pakaian biasa, dan sebagian larangan ihram sudah gugur (kecuali hubungan suami istri).
- Dianjurkan menyembelih hadyu (dam) sebagai denda haji tamattu setelah tahallul awal.
- Pembelian hewan untuk hadyu (dam) dianjurkaan lewat Aplikasi Adhahi, yang ada dalam aplikasi Nusuk
VI. Tawaf Ifadah dan Sa'i Haji (Setelah Tahallul Awal):
- Setelah tahallul awal, jamaah kembali ke Makkah untuk Tawaf Ifadah (rukun haji).
- Melakukan Tawaf Ifadah tujuh putaran (sama seperti tawaf umrah).
- Setelah Tawaf Ifadah, jika belum Sa'i saat umrah atau ingin mengulanginya, lakukan Sa'i Haji tujuh putaran. Jika sudah Sa'i saat umrah dan tidak ingin mengulang, maka tidak perlu Sa'i lagi.
- Dengan Tawaf Ifadah dan Sa'i Haji, tahallul tsani (tahallul kedua) maka semua larangan ihram gugur.
VII. Mabit di Mina dan Melontar Jumrah (11, 12, 13 Dzulhijjah - Hari Tasyriq):
- Kembali ke Mina untuk mabit (bermalam).
- Pada tanggal 11 dan 12 Dzulhijjah, melontar ketiga jumrah (Ula, Wustha, Aqabah) masing-masing 7 kerikil setelah waktu Dzuhur sampai waktu shubuh.
- Jika ingin Nafar Awal, bisa meninggalkan Mina pada 12 Dzulhijjah sebelum terbenam matahari setelah melontar jumrah.
- Jika ingin Nafar Tsani (lebih utama), bermalam lagi di Mina dan melontar ketiga jumrah pada 13 Dzulhijjah setelah Dzuhur, lalu meninggalkan Mina.
VIII. Tawaf Wada' (Tawaf Perpisahan):
- Ini adalah tawaf terakhir yang wajib dilakukan oleh jamaah haji sebelum meninggalkan Makkah untuk kembali ke negaranya. caranya sama dengan tawaf umroh tapi tidak pakaian ikhram
- Waktu tawaf Wada' sebelum pulang ke tanah air, Setelah Tawaf Wada', jamaah tidak boleh lagi menginap di Makkah kecuali untuk keperluan sebentar.
Sumber/Pemateri : Ustad Kemal Idris Siregar, SPI. dan lainnya
Mitigasi Perjalalan Haji dan Umroh
POKOK BAHASAN
1. PEMETAAN PERMASALAHAN
2. SOLUSI DAN ANTISIPASINYA
PENGERTIAN MITIGASI DALAM HAJI ADALAH UPAYA MENGURANGI RESIKO BAIK SEBELUM, SAAT DAN SETELAH PELAKSANAAN IBADAH
TUJUAN MITIGASI :
- MENGENALI RESIKO
- MERANCANG ANTISIPASI
- MENCEGAH KERUGIAN
- MENINGKATKAN KESADARAN
RUANG LINGKUP MITIGASI JAMA’AH HAJI
I. ADMISTRASI DAN REGULASI
- PASPORT
- VISA
- BPJS
- ID CARD
- ATM
- KKJH
- ISTITHA’AH
II. KESEHATAN DAN MEDIS
- SKRINING KESEHATAN
- VAKSIN
- OBAT
- VITAMIN
- MAKANAN
- POLA HIDUP
- KEBUGARAN
- ISTIRAHAT
- APD
III. LOGISTIK DAN BIAYA
- BIPIH
- LIVING COST
- DAM/HADYU
- QURBAN
- BADAL
- SADAQAH
- OLEH-OLEH
- PERLENGKAPAN
IV. EDUKASI (PERSIAPAN ILMU)
- FIQIH IBADAH
- RUQSHAH
- MASAILUL HAJJ
- RUTE PERJALANAN
- KESELAMATAN
- SOSIAL - MUAMALAH
- GAMBAR DAN TEXT MITAGASI HAJI & UMROH
Sumber/Pemateri : Ustad Kemal Idris Siregar, SPI.
Amalan Saat Safar di Tanah Suci
Melaksanakan ibadah Haji dan Umrah merupakan dambaan setiap muslim di seluruh dunia. Haji dan Umrah menjadi momen yang sangat istimewa dan membahagiakan, karena selain memperoleh pahala yang besar, juga bisa mempererat hubungan dengan Sang Pencipta. Namun, untuk memperoleh manfaat maksimal dari umrah, perlu adanya persiapan yang matang dan pemahaman yang baik tentang amalan yang harus dilakukan selama di tanah suci. Oleh karena itu, dalam artikel ini akan dibahas sekitar 45 amalan penting yang sebaiknya dilakukan saat safar Haji dan Umrah, agar dapat memperoleh manfaat maksimal dari ibadah tersebut.
- Jaga shalat lima waktu.
- Jaga shalat pada awal waktu.
- Jaga shalat secara berjamaah di masjid.
- Jaga takbiratul ihram bersama imam.
- Manfaatkan keringanan jamak dan qashar shalat.
- Bisa tetap menjaga shalat sunnah rawatib selama tak kesulitan.
- Jangan sampai tinggalkan shalat sunnah Fajar.
- Dapat pahala qirath lewat shalat jenazah
- Belajar agama di masjid Nabawi.
- Menjaga wudhu.
- Perbanyak ibadah dan doa di Raudhah.
- Perbanyak shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
- Pahala umrah dengan shalat di Masjid Quba
- Setiap kali mendengarkan azan, jawablah dan berdoa setelah itu.
- Manfaatkanlah tempat yang mulia di tanah suci untuk berdoa.
- Manfaatkan doa saat menjadi musafir selama perjalanan.
- Jagalah dzikir pagi dan petang.
- Menjalankan ibadah dengan memenuhi rukun, wajib, dan berusaha menjauhkan diri dari larangan ihram.
- Lakukanlah umrah berulang kali.
- Masih boleh melakukan badal umrah.
- Perbanyak Thawaf.
- Shalat bakda thawaf di belakang Maqam Ibrahim.
- Perbanyak doa, baca Al-Qur’an, atau dzikir ketika thawaf dan berdoa sapu jagad antara rukun Yamani dan Hajar Aswad.
- Ambil berkah lewat air zam-zam dan berdoa saat meminumnya.
- Ambil ibrah dari perjalanan hidup nabi di Makkah dan Madinah.
- Membantu orang yang susah saat berumrah.
- Perbanyak Talbiyah
- Perbanyak baca Al-Qur’an.
- Jaga shalat tahajud di tanah suci.
- Rutinkan Shalat Witir
- Jaga Shalat Isyraq
- Jaga Shalat Dhuha
- Masuk dan keluar masjid, jangan lupa baca membaca dzikirnya. Masuk dengan kaki kanan dan keluar dengan kaki kiri.
33.1. Doa masuk masjid
33.2. Doa keluar masjid - Bersabar ketika tinggal di Madinah.
- Pada hari Jumat, jangan lupa membaca surah Al-Kahfi.
- Manfaatkan doa di hari Jumat.
- Ziarah kubur, misal ke kuburan Baqi’.
- Bersedekah air.
- Bersabar, jangan sampai berdebat kusir, jangan sampai bermaksiat saat ibadah.
- Ingat, siapkan oleh-oleh pada orang-orang terdekat.
- Jangan lupa doakan saudaramu saat berada di tanah suci.
- Jaga keistiqamah ibadah hingga akhir hayat.
- Melakukan shalat sunnah ketika tiba dari safar di masjid terdekat.
- Berharap kepada Allah agar bisa kembali ke tanah suci lagi.
Referensi : https://rumaysho.com/36095-40-an-amalan-saat-safar-umrah-di-tanah-suci.html
Gelobang pertama pulang ke tanah air
- Setelah melakukan semua rakaian ibadah Haji dan Umroh waktunya persiapan pulang ketanah air
- Dua hari sebelum pulan ke tanah air bagi yang belum beli oleh-oleh di Madinah, silahkan beli
- Pemasukan barang ke koper besar, koper kecil, tas ransel dan tas pinggang
- Koper besar dan air zam zam nanti akan dibawa oleh petuas cargo diambil oleh petugasnya sehari sebelum jamaah bandara (air port)
- Koper kecil,tas ransel dan tas pinggang kita bawa sendiri
- Pengembalian Paspor, Visa dan Tiket Pesawat ke jamaah masing-masing
- Sekitar jam 14 siang waktu setempat, jamaah menuju bandara
- Setelah Extray, naik pesawat, Terbang ke Embarkasi haji (+/- 10 Jam)
Membaca baca doa naik kendaraan Pesawat - Insya Allah sampai Emmbarkasi Haji +/- 3 pagi
- Turun pesawat menuju asrama haji, istrirahat, shalat shubuh, sarapan, persiapan pulang
- Sekitar jam 8 pagi berangkat menuju bandara/pelabuhan laut untuk kembali ketempat berkumpul/masjid saat pemberankatan.
- Shlat Sunnah Safar di masjid terdekat
- Ambil koper dan air zam zam, baca doa pulang Haji/Umroh
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، اٰيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ
Lâ ilâha illallâhu waḫdahu lâ syarîkalahu lahul mulku wa lahul ḫamdu wahuwa ‘alâ kulli syai-in qadîr(un), âyibûn tâibûn ‘âbidûn sâjidûna li rabbinâ ḫâmidûn shadaqallâhu wa‘dahu wa nashara ‘abdahu wa hazamal aḫzâba waḫdahu
Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Tuhan yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia pemilik seluruh kerajaan dan segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Semoga kami termasuk orang-orang yang kembali, orang-orang yang ahli taubat, ahli ibadah, ahli sujud dan ahli memuji Tuhan kami. Allah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan sendiri musuh-musuh -Nya.
- Sampai dirumah banyak bersyukur
Gelombang kedua menuju Madinah dan pulang ketanah air
I. Kegiatan di Masjid Nabawi :
- Sholat Berjamaah 5 Waktu.
- Sholat Tahiyatul Masjid, Dhuha, Tahajjud, Witir, Rawatib, I'tikaf
- Ziarah ke Makam Rasulullah ﷺ & dua sahabat yang mulia
- Selalu bawa ID Card dan Gelang tangan
- Masuk Raudhoh - Taman Syurga (Aplikasi Nusuk), tempat mustajab doa
- Ziarah ke Pemakaman Baqi. (Khusus Pria), Sunnah
- Tahsin dan Tilawah Al Qur'an bersama pak Syafrial (Karom)
- Halaqoh Ilmu Gate 19 Setiap Ba'da Maghrib, halaqoh berbahasa Indonesia
II. Kegiatan Di Hotel :
- Makan Pagi, Makan Siang dan Makan Malam
- Istirahat yang cukup untuk jaga kondisi kesehatan yang prima
- Melakukan Pekerjaan Harian, tidak ada fasilitas mencuci di hotel, kamarnya sempit dan terbatas kecuali celana dalam dan mmencuci di hotel Makkah ada tali jemuran dan jepitan.
- Berbuat Kebaikan dan banyak bersyukur
- Puasa Sunnah (Senin - Kamis, Ayyamul Bidh)
- Mamfaatkan waktu luang/jeda membaca pelajaran dibawah ini, dihotel dan dirumah setelah pulang Indonesia untuk bekal kita pulang kampung akhirat
- Ilmu Aqidah
- Ilmu Bahasa Arab
- Ilmu Fiqih Sunnah Lengkap
- Ilmu Aplikasi ilmu Hadits
- Ilmu Aplikasi ilmu Al-Qur'an
- Serial Belajar Tajwid & Tahsin
- Ilmu Siroh Nabi Muhammad ﷺ
- Ilmu Siroh Khalifah ar-Rasyidin
- Ensiklopedia Wanita Muslimah (khusus Wanita)
III. Kegiatan Hari ke-1 s/d ke 8 : Bersama Nabi ﷺ di Kota Madinah
- Masjid Nabawi, Sunnah
- Raudhah, Sunnah, Taman Surga
- Makam Nabi ﷺ dan Dua Sahabat Yang Mulia, Sunnah
- Pemakaman Baqi, Sunnah
- Masjid Quba (Telah Wudhu - Sholat Sunnah) dan Jabal Uhud (Syuhada Uhud), setara dengan Umrah
- Ziarah ke Masjid Qiblatain, Masjid Jum’ah, Perang Khandaq, Perang Badar, Tragedi Al Harrah, Piagam Madinah, tempat pencetakan al_qur'an, gunung Uhud (Suhada Uhud)
III. Persiapan pulang ke tanah air
- Setelah melakukan semua rakaian ibadah Haji dan Umroh waktunya persiapan pulang ketanah air
- Dua hari sebelum pulan ke tanah air bagi yang belum beli oleh-oleh, silahkan beli
- Pemasukan barang ke koper besar, koper kecil, tas ransel dan tas pinggang
- Koper besar dan air zam zam nanti akan dibawa oleh petuas cargo diambil oleh petugasnya sehari sebelum jamaah bandara (air port)
- Koper kecil,tas ransel dan tas pinggang kita bawa sendiri
- Pengembalian Paspor, Visa dan Tiket Pesawat ke masing-masing jamaah
- Sekitar jam 08 siang waktu setempat, jamaah menuju bandara
- Setelah Extray, naik pesawat, Terbang ke bandara embarkasi haji (+/- 10 Jam)
Membaca baca doa naik kendaraan Pesawat - Insya Allah sampai Bandara embarkasi haji +/- 3 pagi
- Turun pesawat menuju asrama haji, istrirahat, shalat shubuh, sarapan, persiapan pulang
- Sekitar jam 8 pagi berangkat menuju bandara/pelabuhan laut untuk kembali ketempat berkumpul/masjid saat pemberankatan.
- Shlat Sunnah Safar di masjid terdekat
- Ambil koper dan air zam zam, baca doa pulang Haji/Umroh
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، اٰيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ سَاجِدُوْنَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ صَدَقَ اللهُ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ
Lâ ilâha illallâhu waḫdahu lâ syarîkalahu lahul mulku wa lahul ḫamdu wahuwa ‘alâ kulli syai-in qadîr(un), âyibûn tâibûn ‘âbidûn sâjidûna li rabbinâ ḫâmidûn shadaqallâhu wa‘dahu wa nashara ‘abdahu wa hazamal aḫzâba waḫdahu
Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Tuhan yang Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia pemilik seluruh kerajaan dan segala pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Semoga kami termasuk orang-orang yang kembali, orang-orang yang ahli taubat, ahli ibadah, ahli sujud dan ahli memuji Tuhan kami. Allah menepati janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan mengalahkan sendiri musuh-musuh -Nya.
- Sampai dirumah banyak bersyukur
Jadwal Rencana Perjalanan Ibadah Haji 1447H/2026M
Merujuk haji.go.id dan akun instagram @kemenhaj.ri, berikut ini adalah jadwal dan tahapan perjalanan haji 2026 hingga kuota haji per provinsi.
I. Jadwal Rencana Perjalanan Ibadah Haji 2026:
- 4 Dzulqa'dah 1447 H /21 April 2026 : Jemaah haji masuk asrama haji
- 5 Dzulqa'dah 1447 H/22 April 2026 : Awal pemberangkatan jemaah haji gelombang I dari Tanah Air ke Madinah
- 14 Dzulqa'dah 1447 H/1 Mei 2026: Awal pemberangkatan jemaah haji gelombang I dari Madinah ke Makkah
- 19 Dzulqa'dah 1447 H/6 Mei 2026: Akhir pemberangkatan jemaah haji gelombang I dari Tanah Air ke Madinah
- 20 Dzulqa'dah 1447 H/7 Mei 2026: Awal pemberangkatan jemaah haji gelombang II dari Tanah Air ke Jeddah
- 28 Dzulqa'dah 1447 H/15 Mei 2026: Akhir pemberangkatan jemaah haji gelombang I dari Madinah ke Makkah
- 4 Dzulhijjah 1447 H/21 Mei 2026: Akhir pemberangkatan jemaah haji gelombang II dari Tanah Air ke Jeddah
- 4 Dzulhijjah 1447 H/21 Mei 2026: Closing date KAAIA Jeddah (pukul 24.00 WAS)
Jadwal Puncak Haji - 8 Dzulhijjah 1447 H /25 Mei 2026 : Pemberangkatan jemaah haji dari Makkah ke Arafah
- 9 Dzulhijjah 1447 H /26 Mei 2026 : Wukuf di Arafah
- 10 Dzulhijjah 1447 H /27 Mei 2026 : Idul Adha 1447 H
- 11 Dzulhijjah 1447 H /28 Mei 2026 : Hari Tasyriq I
- 12 Dzulhijjah 1447 H /29 Mei 2026 : Hari Tasyriq II (Nafar Awal)
- 13 Dzulhijjah 1447 H /30 Mei 2026 : Hari Tasyriq III (Nafar Tsani)
II. Jadwal Pemulangan Jemaah Haji ke Tanah Air
- 15 Dzulhijjah 1447 H / 1 Juni 2026: Awal pemulangan jemaah haji gelombang I dari Makkah melalui Bandara Jeddah ke Tanah Air
- 15 Dzulhijjah 1447 H / 1 Juni 2026: Awal kedatangan jemaah haji gelombang I di Tanah Air
- 21 Dzulhijjah 1447 H / 7 Juni 2026 : Awal pemberangkatan jemaah haji gelombang II dari Makkah ke Madinah
- 29 Dzulhijjah 1447 H /15 Juni 2026 : Akhir pemulangan jemaah haji gelombang I dari Jeddah ke Tanah Air
- 1 Muharram 1448 H / 16 Juni 2026: Tahun Baru Hijriah 1448 H
- 1 Muharram 1448 H /16 Juni 2026 : Awal pemulangan jemaah haji gelombang II dari Madinah ke Tanah Air
- 1 Muharram 1448 H / 16 Juni 2026 : Awal kedatangan jemaah haji gelombang II di Tanah Air
- 6 Muharram 1448 H / 21 Juni 2026 : Akhir pemberangkatan jemaah haji gelombang II dari Makkah ke Madinah
- 15 Muharram 1448 H / 30 Juni 2026: Akhir pemulangan jemaah haji gelombang II dari Madinah ke Tanah Air
- 16 Muharram 1448 H / 1 Juli 2026: Akhir kedatangan jemaah haji gelombang II di Tanah Air
III. Persiapan Sebelum Berangkat Haji
Aturan Barang Bawaan dan Koper Haji 2026
Merujuk Instagram Kemenag Pekalongan, setiap jemaah haji dan petugas diwajibkan membawa barang bawaan dengan batasan yang sangat jelas. Berikut ini adalah aturannya.
1. Koper Resmi Haji
Tiap jemaah haji 1 koper. Berat maksimum yang diizinkan adalah 32 Kilogram (kg). Koper ini wajib dalam kondisi standar dan dilarang keras diikat dengan tali, ditambang, atau diberikan pengaman luar sejenisnya yang berpotensi menyangkut pada sistem penanganan bagasi
2. Koper Kabin
Berat maksimum adalah 7 Kilogram (kg). Sama seperti koper besar, koper kabin ini juga dilarang diikat atau ditambang.
3. Tas Paspor: Satu buah
Ketentuan ini bersifat mutlak untuk memudahkan handling bagasi dan mencegah insiden yang dapat menunda jadwal penerbangan.
"Seluruh barang akan diperiksa oleh Aviation Security. Pastikan tidak membawa barang yang melanggar aturan demi keselamatan dan kelancaran penerbangan," demikian tertulis dalam unggahan pengumuman resmi tersebut, dikutip dari @kemenag.pekalongan.
Barang yang Dilarang Masuk Bagasi dan Kabin
Tertulis di sumber yang sama, seluruh barang bawaan jemaah akan melewati pemeriksaan ketat oleh petugas Aviation Security. Ada dua kategori larangan utama terkait penempatan barang.
Ada beberapa barang yang memiliki potensi risiko tinggi sehingga dilarang dimasukkan ke dalam bagasi terdaftar:
Air Zamzam: Tidak diperkenankan dalam bentuk dan kemasan apa pun di bagasi.
Tabung Aerosol: Termasuk produk semprotan, seperti hair spray atau parfum bertekanan, karena risiko ledakan atau kebakaran.
Power Bank: Dilarang dimasukkan ke bagasi karena risiko kebakaran yang ditimbulkan oleh baterai litium.
Barang Berharga: Barang seperti perhiasan, uang tunai dalam jumlah besar, atau dokumen penting harus dibawa di dalam kabin untuk pengawasan pribadi.
Jaring pada Koper: Penggunaan jaring atau penutup koper yang tidak standar dilarang karena dapat tersangkut pada sistem konveyor bagasi di bandara.
