Mengenal Ragam Tafsir Corak Lughawi
Sejak awal muncul hingga sekarang, kitab tafsir semakin beragam dan berkembang. Perkembangan itu bisa berasal dari metode, corak, dan lain-lain. Salah satunya adalah tafsir bercorak lughawi atau tafsir bercorak bahasa. Apa itu tafsir corak lughawi? Apa saja macam-macamnya?
Artikel ini disadur dari kitab Manahijul Mufassirin karya Ibrahim Saleh al-Humaidi yang menjelaskan definisi dari tafsir bercorak lughawi beserta macam-macamnya. Ibrahim membaginya menjadi tiga macam yaitu gharib, i’rab, dan balaghah.
Pengertian Tafsir Corak Lughawi
Tafsir Corak Lughawi adalah menjelaskan atau menafsirkan ayat-ayat al-Quran dengan menggunakan pendekatan kebahasaan. Karena al-Quran menggunakan bahasa Arab, maka segala hal dalam bahasa Arab menjadi salah satu sumber penting dalam penafsiran.
Ibn Abbas berkata, “Jika ada sesuatu dari al-Quran yang samar maka cari maknanya dalam syair-syair bahasa Arab karena itu merupakan bacaan orang-orang Arab.” Selain itu, al-Wahidi juga mengatakan bahwa mereka yang berkecimpung dalam dunia tafsir maka tidak akan memahami al-Quran kecuali melalui bahasa Arab.
Az-Zarkasyi juga mengamini pernyataan serupa dari al-Wahidi bahwa tidak mungkin orang mempelajari al-Quran tanpa memahami bahasa Arab. Oleh karena itu, sahabat, tabiin, dan semua mufasir merujuk kepada bahasa Arab dalam memahami al-Quran.
Macam-macam Tafsir Corak Lughawi
Al-Humaidi membagi ragam corak lughawi menjadi 3 (tiga) macam
1. Gharib al-Quran
2. I’rab al-Quran
3. Balaghah al-Quran
1.1. Gharib al-Quran adalah tafsir yang berfokus untuk menjelaskan kata-kata yang tidak jelas maknanya. Hal ini terjadi karena kata-kata tersebut jarang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Idiom atau frasa yang asing juga masuk di dalamnya.
Di antara pembahasan gharib al-Quran misalnya kata abba, sijjil, dan qaswarah. Abba dalam surat Abasa bermakna rumput. Sijjil dalam surat al-Fil yang berarti batu terbakar. Qaswarah bermakna singa. Kesemuanya jarang digunakan dalam bahasa Arab sehari-hari.
Contoh kitab-kitab tafsir yang menggunakan jenis ini :
1. Kitab tafsir gharib al-Quran karya Ibn Qutaibah
2. Kitab tafsir Majaz al-Quran karya Abu Ubaidah Ma’mar
3. Kitab Ma’ani al-Quran karya az-Zajjaj, dan lain sebagainya.
1.2. I’rab al-Quran adalah tafsir yang berfokus untuk menjelaskan bentuk atau tarkib kata maupun kalimat al-Quran dalam kaidah-kaidah Nahwu. Kaidah kebahasaan Arab atau Nahwu memiliki perbendaharaan yang banyak sehingga dapat menentukan perbedaan penafsiran.
Tafsir yang menggunakan jenis ini biasanya menggunakan istilah-istilah nahwu misalnya mubtada’, khabar, fail, dan lain sebagainya. Misalnya lafal Allah dalam al-Ikhlas ayat 1 ada yang berpendapat sebagai badal. Ada juga yang berpendapat sebagai athaf.
Contoh kitab-kitab tafsir yang menggunakan jenis ini :
1. Kitab tafsir musykil i’rab al-Quran karya al-Farra
2. Kitab al-Tafsir al-Basith karya al-Wahidi
3. Kitab al-Bahr al-Muhit karya Abu Hayyan al-Andalusi, dan lain sebagainya.
1.3. Balaghah al-Quran adalah tafsir yang berfokus untuk menjelaskan keindahan balaghah. Balaghah adalah kajian tentang keindahan bahasa dan gaya retorika. Tafsir jenis ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa Al-Qur’an secara efektif dan memukau dalam menyampaikan pesan ilahi.
Ilmu Balaghah sendiri terbagi menjadi tiga jenis, yaitu Ma’ani, Bayan, dan Badi’. Contoh tafsir jenis misalnya tafsir al-Fatihah ayat 5 yang menjelaskan bahwa adanya taqdim “Iyyāka” (hanya kepada-Mu) didahulukan sebelum fi’il (na‘budu) untuk menunjukkan penekanan eksklusif.
Contoh kitab-kitab tafsir yang menggunakan jenis ini :
1. Kitab al-Kasysyaf karya az-Zamakhsyari
2. Kitab Tafsir ibn Arafah karya Muhammad ibn Arafah at-Tunisi
3. Kitab Irsyad al-Aql as-Salim karya Abu Su’ud, dan lain sebagainya.
Source: https://www.khudzilkitab.com/2025/06/mengenal-ragam-tafsir-corak-lughawi.html