Ibnu Umar
Nama beliau
Beliau adalah Abu Abdirrahman Abdullah bin Umar bin Al-Khattab Al-Qurasyi Al-Adawiy. Ayah beliau adalah seorang sahabat senior Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama dan khalifah kedua sepeninggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama. Sementara ibunda beliau bernama Zainab binti Madz’un bin Habib. [1]
Kelahiran beliau
Beliau dilahirkan dua tahun setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama diutus. [2]
Kisah hidup beliau
Abdullah bin Umar masuk Islam saat berusia 4 tahun bersama dengan ayahnya, Umar bin Khattab, pada tahun 6 setelah diutusnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama. Beliau turut serta hijrah ke Madinah bahkan sebelum Umar bin Khattab.
Ibadah beliau
Suatu ketika Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallama pernah bersabda,
“Sebaik-baik laki-laki adalah Abdullah (Ibnu Umar). Andaikan ia mengerjakan salat malam.” (HR. Bukhari no. 3738)
Sejak mendengar ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama, Abdullah bin Umar tidak pernah meninggalkan satu malam pun, kecuali senantiasa salat di dalamnya.
Nafi rahimahullahu menceritakan,
كان ابن عمر يحيي بين الظهر إلى العصر
“Abdullah bin Umar adalah orang yang gemar menghidupkan antara waktu Zuhur dan Asar (dengan ibadah).” [3]
Dalam kesempatan yang lain, Nafi juga menyebutkan,
كان ابن عمر رضي الله تعالى عنه إذا فاتته صلاة العشاء في جماعة أحيا بقية ليلته
“Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu jika terlewat salat Isya berjamaah, maka beliau menebusnya dengan bangun beribadah sepanjang malam.” [4]
Thawus bin Kaisan rahimahullahu mengisahkan,
“Tidaklah aku melihat orang seperti Abdullah bin Umar ketika salat, bagaimana beliau menghadapkan wajahnya, telapak tangan, dan kakinya ke kiblat.” [5]
Keistimewaan beliau
Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu dikenal sebagai sosok yang berupaya mengikuti setiap jejak langkah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama. Di mana Nabi pernah berpijak, beliau memijak tanah yang sama. Di mana Nabi salat, beliau pun akan turut serta salat di sana. Bahkan jika beliau mengetahui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama pernah berteduh di bawah pohon, beliau pun akan menirunya.
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma dikenal banyak meriwayatkan hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wasallama. Imam Adz-Dzahabi rahimahullahu menyebutkan [6] bahwa beliau radhiyallahu ‘anhuma meriwayatkan 2600-an hadis Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallama.
Imam Malik rahimahullahu mengatakan,
كان إمام الناس عندنا بعد زيد بن ثابت، عبدالله بن عمر، مكث ستين سنة يُفتي الناس
“Beliau radhiyallahu ‘anhuma adalah Imam (dalam ilmu) setelah Zaid bin Tsabit. Beliau hidup 60-an tahun mengajarkan kepada manusia ilmu.” [7]
Nafi’ rahimahullahu mengisahkan,
كان ابن عمر وابن عباس يجلسان للناس عند مقدم الحاج، فكنت أجلس إلى هذا يومًا، وإلى هذا يومًا، فكان ابن عباس يجيب ويُفتي في كل ما سُئل عنه، وكان ابن عمر يردُّ أكثر ممَّا يُفتي
“Abdullah bin Umar dan Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhum biasanya membimbing manusia dalam berhaji. Kadang aku duduk di hadapan Abdullah bin Abbas dan kadang duduk di hadapan Abdullah bin Umar. Ibnu Abbas menjawab semua yang ditanyakan kepada beliau. Sementara Ibnu Umar jauh lebih banyak dari yang dijawab Ibnu Abbas.” [8]
Selain itu, Abdullah bin Umar adalah sosok yang gemar berinfak. Dalam satu kesempatan [9] beliau pernah membeli 5 budak kemudian beliau mengerjakan salat. Tiba-tiba kelima budak tersebut ikut salat di belakang beliau. Beliau bertanya,
“Untuk siapa salat kalian?!”
Mereka pun menjawab,
“Untuk Allah semata.”
Abdullah bin Umar radhiyallahu ‘anhu menimpali,
“Kalian adalah hamba merdeka di hadapan Zat yang kalian ibadahi.”
Kemudian beliau langsung membebaskan kelimanya.
Dan tentu sangat banyak teladan yang bisa kita contoh dari beliau selain yang telah tertulis di atas, yang kita harapkan bisa kita teladani dalam keseharian kita. Semoga biografi sahabat yang mulia ini bisa memberikan inspirasi kebaikan bagi pembaca. aamiin
***
Penulis: Muhammad Nur Faqih, S.Ag
Artikel: Muslim.or.id
Catatan kaki:
[1] Disebutkan oleh Ibnul Atsir dalam Usud Al-Ghabah, 3: 235.
[2] Disebutkan oleh Ibnul Atsir dalam Usud Al-Ghabah, 3: 235.
[3] Hilyatul Auliya, 1: 304.
[4] Hilyatul Auliya, 1: 303.
[5] Hilyatul Auliya, 1: 304.
[6] Dalam Siyar A’laam An-Nubalaa, 3: 238.
[7] Siyar A’laam An-Nubalaa, 3: 221.
[8] Siyar A’laam An-Nubalaa, 3: 222.
[9] Disebutkan oleh Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah Wan-Nihayah, 9: 6.
Sumber: https://muslim.or.id/83764-abdullah-bin-umar.html
Copyright © 2025 muslim.or.id
Abdullah adalah putra khalifah ke dua Umar bin al-Khaththab saudarah kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin. Ia salah seorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arba’ah) yang terkenal sebagai pemberi fatwa. Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Amr bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair.
Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut masuk bersama ayahnya. Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah. Pada saat perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang. Dan tidak mengizinkannya. Tetapi setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan, seperti perang Qadisiyah, Yarmuk, Penaklukan Afrika, Mesir dan Persia, serta penyerbuan basrah dan Madain.
Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada pendapat orang lain. Imam Malik
dan az-Zuhri berkata:” Sungguh, tak ada satupun dari urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umar”. Ia meriwayatkan hadits dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Sayyidah Aisyah, saudari kandungnya Hafshah dan Abdullah bin Mas’ud. Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali, diantaranya Sa’id bin al-Musayyab, al Hasan al Basri, Ibnu Syihab az-Zuhri, Ibnu Sirin, Nafi’, Mujahid, Thawus dan Ikrimah.
Ia wafat pada tahun 73 H. ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang kerumahnya yang lalu membunuhnya. Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak dan di rejam. Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar.
Sanad paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab (silsilah emas), yaitu Malik, dari Nafi’, dari Abdullah bin Umar. Sedang yang paling Dlaif : Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya, dari kakeknya, dari ibnu Umar.
Periwayatan paling banyak berikutnya sesudah Abu Hurairah adalah Abdullah bin Umar. Ia meriwayatkan 2.630 hadits.
Sumber : https://ahlulhadist.wordpress.com/2007/10/01/ibnu-umar-abdullah-bin-umar-wafat-72-h/
