Penghuni Shufffah
Kaum Muhajirin adalah yang pertama kali menempati Shuffah 5. Oleh karena itu, Shuffah dinisbatkan kepada mereka dengan sebutan Shuffatul Muhajirin 6. Selain mereka, para utusan dan tamu singgah di Shuffah. Mereka datang menemui Rasulullah صلى الله عليه وسلم sekaligus menyatakan masuk Islam dan bersumpah setia. Biasanya, seorang yang datang menemui beliau صلى الله عليه وسلم selalu bersama penanggung jawabnya. Jika penanggung jawab tidak ada maka ia akan tinggal di Shuffah 7.
Abu Hurairah رضي الله عنها adalah wakil Ahli Shuffah untuk musafir yang singgah di waktu malam. Jika Rasulullah صلى الله وسلم ingin mengetahui keadaan mereka, cukup beliau صلى الله عليه وسلم serahkan kepada Abu Hurairah untuk mengetahui hal ihwal, tempat asal, kualitas dan kuantitas ibadah serta kesungguhan mereka 8. Di antara mereka terdapat Ka’ab bin Malik Al-Anshari 9, Hanzhalah bin Abu Amir Al-Anshari- yang dimandikan oleh malaikat ketika wafat-, Haritsah bin An-Nu’man Al-Anshari dan lain-lain.
Sehubungan dengan asal-usul Ahli Shuffah yang berbeda-beda, Rasulullah صلى الله عليه وسلم menamai mereka dengan istilah Al-Aufadh. Karena setiap orang dari mereka membawa kantongan seperti tabung untuk menyimpan makanan, namun pendapat pertama lebih kuat.10
Oleh Syaikh Dr. Akram Dhiya’ al-Umuri
Sumber : www.ibnumajjah.com
Referensi :
5. As-Samhudi dalam Wafaul Wafa jilid 1 hal. 323.
6. Abu Dawud dalam Sunannya: Kitab Al-Haruf jilid 2 hal. 361.
7. Ahmad dalam Musnadnya jilid 3 hal. 487, Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya’ jilid 1 hal. 339, 374, As-Samhudi dalam Wafaul Wafa jilid 1 hal. 323, Al-Arief: Petugas yang melakukan tugas-tugas suatu suku atau kelompok, lihat Lisanul Arab.
8. Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya’ jilid 1 hal. 376.
9. Ibnu Abi Hatim jilid 3 juz 2 hal. 160, lihat Sami Makki Al-Ani dalam Diwan Ka’ab Ibnu Malik Al-Anshari hal. 77 dimana ia mengingkari kebenanaran nisbahnya kepada mereka (Ahli Suffah), sebab beliau termasuk kaum Anshar, sedangkan Ahli Shuffah dari kalangan Muhajirin yang tidak mampu, tapi kemungkinan ia lebih memilih untuk tinggal bersama mereka dan hidup dalam kemiskinan walaupun ia memiliki tempat tinggal di Madinah, Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya’ jilid 1 hal. 355-356 menyebutkan sebagian nama-nama kaum Anhsar yang menjadi Ahli Shuffah.
10. Ahmad dalam Al-Musnad jilid 6 hal. 391, Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliya’ jilid 1 hal. 339.
