Bab Sholat Lail

Disunnahkan dalam sholat sunnah fajar membaca ( Qul ya ayuhal kafirun ) dan (Qul huwalahu ahad) Adapun sholat subuh disunnahkan membaca 60 ayat atau lebih .

[adh-Dhaifah (1/167)]

Via HijrahApp

Dari al-Aghar al-Muzni ra bahwa seseorang datang kepada Rasulullah : 'Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku bangun pagi dan belum sholat witir.' Maka Rasulullah bersabda : "Sesungguhnya witir dilaksanakan di malam hari." Orang tadi berkata: Wahai Nabi Allah, sesungguhnya aku bangun pagi dan belum sholat witir.' Rasulullah bersabda :"Laksanakanlah sholat witir."
HR. Tabrani dalam kitab 'al Kabiir' (891)

Penetapan waktu untuk witir ini seperti halnya menetapkan waktu untuk sholat-sholat wajib yaitu untuk orang yang tidak tertidur atau orang yang tidak lupa. Adapun orang yang tertidur atau lupa hendaklah ia sholat witir sesudah bangun walaupun sudah waktu fajar.

[ash-Shahihah (IV/289)]

Via HijrahApp

Sholat kusuf adalah sholat yang pernah dilaksanakan Rasulullah صلی الله عليه وسلم hanya sekali saja dan diriwayatkan dengan shahih, bahwa beliau صلی الله عليه وسلم mengeraskan bacaan dalam sholat kusuf sebagaimana dalam shahih Bukhari dan tidak ada riwayat yang menentangnya, kalaupun ada niscaya hadits penentangnya terungguli.

[Tamaamu al-Minnah hal. 263]

Via HijrahApp

Dahulu pada masa Rasulullah صلی الله عليه وسلم pernah seorang muadzin mengumandangkan adzan untuk sholat Maghrib. Maka hati para sahabat bergegas berebutan untuk melaksanakan sholat dua rakaat sebelum Maghrib, hingga Rasulullah صلی الله عليه وسلم keluar sedangkan para sahabat masih melakukan sholat. Maka beliau heran dan mengira, bahwa sholat Maghrib telah selesai dilaksanakan karena banyaknya sahabat yang melakukan sholat sunnah".
(Lihat: Ash shahihah No. 234)

Hadits ini mengandung nash yang jelas atas disyariatkannya sholat sunnah dua rakaat sebelum Maghrib, berdasarkan berlomba-lombanya para sahabat untuk melaksanakannya, juga persetujuan Nabi صلی الله عليه وسلم atas amalan mereka.

[ash-Shahihah (1/415)]

Via HijrahApp

Dari Abdullah bin Rabah dari salah satu sahabat bahwa : Rasulullah صلی الله عليه وسلم pernah sholat Ashar, setelah selesai ada orang yang langsung berdiri lalu sholat sunnah. Ketika Umar melihatnya, ia berkata : 'Duduklah, sesungguhnya ahlul kitab itu hahcur karena sholat mereka tidak ada pemisahnya.' Lalu Rasulullah bersabda : "Ibnu Khattab benar."
HR.Ahmad(V/368).

Hadits ini menyatakan dengan jelas, bahwa diharamkan menyegerakan sholat sunnah setelah sholat wajib tanpa didahului perkataan atau keluar dari masjid.

[ash-Shahihah (VI/105/bagian Pertama)]

Via HijrahApp

Telah diriwayatkan dengan shahih dari Rasulullah صلی الله عليه وسلم "bahwa Rasulullah صلی الله عليه وسلم pernah membaca dalam sholat witir dengan seratus ayat dari suratan-Nissa".
HR an-Nasa'i dan Ahmad dengan sanad yang shahih

Via HijrahApp

Al-Hafidz mengatakan dalam kitab 'al-Fath' (II/527) : 'Jumhur ulama mengatakan, bahwa sholat kusuf hukumnya sunnah muakkad. Adapun Abu Awanah menyatakan dalam kitab shahihnya tentang wajibnya sholat kusuf. Dan saya tidak melihat hukum wajib ini selain dari Abu Awanah kecuali apa yang diceritakan dari Malik, bahwa sholat kusuf hukumnya seperti sholat jum'at.

Az Zein Ibnu Munir menceritakan dari Abu Hanifah, bahwa Abu Hanifah menyatakan wajibnya sholat kusuf. Demikian halnya yang tercantum dalam kitab-kitab Hanafiah tentang sholat kusufini Aku (Syaikh al-Albani) berkata : 'Dan pendapat inilah yang paling rajih dalilnya.'

[Tamaamu al-Minnah hal. 271]

Via HijrahApp

Ketahuilah, bahwa semua hadits yang membatasi bilangan rakaat sholat antara Maghrib dan Isya' adalah dhaif, bahkan sebagiannya lebih lemah dari yang lain. Adapun dibolehkannya sholat sunnah antara Maghrib dan Isya' berdasarkan amalan Rasulullah صلی الله عليه وسلم tanpa membatasi jumlah rakaatnya. Adapun riwayat berupa ucapan Rasulullah صلی الله عليه وسلم dalam masalah ini kesemuanya adalah lemah dan tidak bisa dijadikan dasar amalan.

[adh-Dha'ifah (1/680)]

Via HijrahApp

Jumlah sholat tarawih adalah 11 rakaat. Kami memilih berpendapat bahwa sholat tarawih tidak lebih dari 11 rakaat sebagai bentuk ittiba' kepada Rasulullah صلی الله عليه وسلم. Sesungguhnya Rasulullah صلی الله عليه وسلم tidak menambah sholat tarawih lebih dari 11 rakaat hingga beliau wafat.

Aisyah ra pernah ditanya tentang sholat Nabi صلی الله عليه وسلم di bulan Ramadhan, ia berkata: "Tidaklah Rasulullah صلی الله عليه وسلم menambah sholatnya baik dibulan Ramadhan atau diluar Ramadhan lebih dari 11 rakaat. Beliau sholat empat rakaat yang tidak perlu engkau tanyakan kebaikan dan panjangnya sholat tersebut. Lalu Rasulullah صلی الله عليه وسلم sholat empat rakaat lagi yang tidak perlu engkau tanyakan kebaikan dan panjangnya sholat tersebut, lalu beliau sholat tiga rakaat."
(HR. asy-Syaikhaniy dan lainnya. Hadits ini sudah ditakhrij dalam kitab 'sholatat-Tarawih" hal.20-21)

[Qiyaamu Ramadhaan (22)]

Via HijrahApp

Dan sholat di akhir malam lebih utama bagi yang mampu melaksanakanya berdasarkan sabda Rasulullah صلی الله عليه وسلم : "Barang siapa khawatir tidak bisa bangun di akhir malam, hendaklah ia sholat witir di awal malam. Dan barang siapa yakin bisa bangun di akhir malam maka hendaklah ia sholat witir di akhir malam, sebab sholat di akhir malam disaksikan oleh para malaikat dan lebih utama."
(Lihat: ash-Shahihah No. 2610)

[Qiyaamu Ramadhaan (26)]

Via HijrahApp

"Sesungguhnya Allah telah menambahkan sholat kepada kalian yaitu sholat witir, maka kerjakanlah sholat witir antara sholat Isya' sampai Sholat fajar".

Perintah Rasulullah صلی الله عليه وسلم : 'Maka kerjakanlah sholat witir' secara nyata menunjukkan kewajiban sholat witir. Pendapat ini lah yang dipegang oleh Hanafiyah yang berbeda dengan jumhur ulama. Seandainya tidak ada dalil yang nyata tentang jumlah sholat yang diwajibkan yaitu sholat Lima waktu, niscaya pendapat Hanafiyah ini lebih dekat kepada kebenaran. Oleh karena itu, perlu ditekankan bahwa perintah disini bukanlah suatu kewajiban, tetapi penekanan terhadap sunnahnya sholat witir.

[ash-Shahihah (1/172)]

Via HijrahApp

Apabila terjadi pergantian antara sholat di awal malam dengan berjamaah dan sholat di akhir malam dengan sendirian, maka sholat dengan berjamaah adalah lebih utama; sebab ia dihitung seperti sholat semalam penuh.

[Qiyaamu Ramadhaan (26)]

Via HijrahApp

Dua rakaat setelah sholat ashar adalah sunnah apabila ia sholat Ashar dan matahari masih menguning. Adapun pukulan Umar kepada orang yang sholat dua rakaat setelah sholat Ashar termasuk ijtihad - Dari Umar yang sebagian sahabat menyetujuinya dan sebagian yang lain mengingkarinya, di antaranya Ummul Mu'minin Aisyah ra. Jadi dari kedua kelompok ada yang mendukung. Dengan demikian hendaklah kembali kepada hadits yang diriwayatkan dari Ummul Mu'minin.
"Dari Aisyah ra bahwaNabi صلی الله عليه وسلم tidak pernah meninggalkan dua rakaat sebelum sholat fajar dan dua rakaat setelah Ashar"
HR. Ibnu Abi Syaibah dalam kitab al-Mushannaf (II/352)

[ash-Shahihah (VI/1013/ Bagian Kedua)]

Via HijrahApp

Setelah selesai membaca surat dan sebelum ruku', dan tidak mengapa menempatkan qunut setelah ruku'

[Qiyaamu Ramadhaan (31)]

Via HijrahApp

Adapun bacaan sholat lail dibulan Ramadhan atau diluarnya, Rasulullah صلی الله عليه وسلم tidak memberikan batas, yang tidak boleh lebih atau kurang, tetapi bacaan Rasulullah bervariasi antara panjang atau pendek. Terkadang Rasulullah صلی الله عليه وسلم dalam satu rakaat seukuran 'ya ayuhal muzamil' yaitu 20 ayat dan terkadang 50 ayat.

[Qiyaamu Ramndhann (23-24)]

Via HijrahApp

Waktu sholat lail dimulai setelah sholat Isya' sampai sholat fajar berdasarkan sabda Rasulullah صلی الله عليه وسلم : "Sesungguhnya Allah telah menambahkan sholat kepada kalian yaitu sholat witir, maka sholatlah witir antara sholat Isya' sampai sholat fajar."
(Lihat: ash-Shahihah No. 108)

[Qiyaamu Ramadhaan (26)]

Via HijrahApp