Ayat alquran yang terbukti secara Ilmiah
- Sungai di bawah laut
- Jasad Fir’aun yang masih utuh
- Sidik jari
- Segala sesuatu diciptakan berpasangan
- Tumbuhan yang bertasbih
- Fenomena hujan darah
- Ledakan big bang
- Bahtera kapal Nuh
- Segala yang hidup berasal dari air
- Fakta tentang jenis kelamin bayi
- Fungsi Gunung
- Bumi Berbentuk Bulat Telur
- Atap yang Terpelihara
- Langit yang Mengembalikan
- Garis Edar
Fakta ilmiah yang tertuang dalam Al-Qur’an dalam beberapa abad terakhir telah terbukti kebenarannya. Para ilmuan menemukan beberapa hasil penelitian yang ternyata telah tertulis dalam kitab suci umat muslim ini.
Bagi umat muslim, al-Qur’an dianggap sebagai penyempurna bagi kitab-kitab sebelumnya. Salah satu keajaiban al-Qur’an adalah terpeliharanya keaslian isi. Al-Qur’an tidak berubah sedikitpun sejak pertama kali diturunkan pada malam 17 Ramadan (14 abad yang lalu) hingga saat ini, dan bahkan mungkin sampai hari kiamat nanti.
Beberapa ilmuan menemukan fakta mencengangkan yang ternyata telah termaktub dalam al-Qur’an yang datang sebelum penelitian diadakan. Berikut 10 ayat al-Qur’an yang terbukti secara ilmiah
1. Sungai di bawah laut
Definisi sungai sendiri adalah aliran air yang besar, memanjang, kemudian mengalir secara terus-menerus dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Namun melihat penelitian yang baru saja dilakukan oleh ilmuan Jacques-Yves Cousteau, pakar peneliti dunia bawah laut asal Mexico, sepertinya sungai perlu didefinisikan ulang. Penelitian yang ia tekuni menemukan bahwa terdapat sungai di dalam lautan. Jadi akan ada bagian dari lautan yang mempertemukan antara air tawar dan asin. Sungai bawah laut tersebut terjadi karena terdapat perbedaan tekanan lapisan air. Hal inilah yang telah disampaikan al-Qur’an lewat surat Ar-Rahman ayat 19-20 dan surat Al-Furqan ayat 53 yang artinya: “Dia membiarkan dua lautan mengalir yang keduanya kemudian bertemu, antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui masing-masing.” “Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan); yang ini tawar lagi segar dan yang lain masin lagi pahit; dan Dia jadikan antara keduanya dinding dan batas yang menghalangi.”
2. Jasad Fir’aun yang masih utuh
Fir’aun merupakan gelar yang digunakan untuk para penguasa, pemimpin keagamaan dan pemimpin politik pada Mesir kuno. Pada tahun 1975 presiden Perancis menawarkan kepada kerajaan Mesir bantuan untuk meneliti, mempelajari dan menganalisis mumi Firaun, Ramsess II, yang sangat terkenal. Ramsess II diceritakan mati tenggelam dalam Laut Merah ketika mengejar Nabi Musa dan pengikutnya. Dipimpin oleh dokter Prof. Dr. Maurice Bucaille, penelitian ini berhasil menemukan fakta bahwa terdapat sisa-sisa garam yang masih melekat pada jasad mumi tersebut sebagai bukti besar bahwa Firaun mati akibat tenggelam di dalam laut. Selain itu diketahui juga perihal jasad yang dikeluarkan dari laut, dirawat, dan dijadikan mumi hingga dapat awet hingga sekarang. Al-Qur’an yang datang beberapa dekade sebelum penelitian ini telah menjelaskan dalam surat Yunus ayat 92 yang artinya “Maka hari ini, Kami biarkan engkau (hai Firaun) terlepas dari badanmu (yang tidak bernyawa ditelan laut), untuk menjadi tanda bagi orang-orang setelahmu (supaya mereka mengambil pelajaran). Dan (ingatlah) sesungguhnya kebanyakan manusia lengah terhadap tanda-tanda kekuasaan Kami
3. Sidik Jari
Sidik jari adalah adalah hasil reproduksi tapak/bekas pada sesuatu yang pernah tersentuh kulit telapak tangan atau kaki. Sidik jari manusia digunakan untuk keperluan identifikasi karena di dunia ini tidak ada manusia yang memiliki sidik jari yang persis sama. Seiring perkembangan zaman, sidik jari sudah di kembangkan ke arah security system yang berfungsi sebagai data keamanan. Pola sidik jari selalu ada dalam setiap tangan dan bersifat permanen. Itu berarti dari bayi hingga dewasa pola sidik jari tidak akan berubah sebagaimana garis tangan. Kekhasan sidik jari ini telah disampaikan al-Qur’an surat Al Qiyamah ayat 3-4 yang artinya “Apakah manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?. Bukan demikian, sebenarnya Kami kuasa menyusun (kembali) jari jemarinya dengan sempurna.”
4. Segala sesuatu diciptakan berpasangan
Orang muslim pasti pernah mendengar arti dari surat QS Adz-Zaariyat ayat 49: “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat akan kebesaran Allah.” Menurut ayat ini, Allah telah menciptakan segala sesuatunya secara berpasangan, termasuk berbagai partikel yang ada di bumi. Seorang ilmuwan asal Inggris, Paul Dirac, berhasil melakukan penelitian yang membuktikan bahwa materi diciptakan secara berpasangan (terdapat proton dan neutron dalam elektron). Penemuannya dinamakan ‘Parite. Dia memperoleh Nobel di bidang fisika pada tahun 1933 karena penemuannya itu.
5. Tumbuhan yang bertasbih
Sebuah majalah sains terkenal, Journal of Plant Molecular Biologies, mengungkapkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh tim ilmuwan asal Amerika Serikat tentang suara ulstrasonik yang berasal dari tumbuhan. Penelitian yang dipimpin oleh Prof. William Brown ini kemudian merekam dan menyimpan suara ultrasonik dari tumbuhan dan mengubahnya menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditampilkan ke layar monitor dalam bentuk rangkaian garis. Yang mengejutkan adalah, garis-garis tersebut membentuk lafadz Allah yang kemudian diketahui sebagai kalimat tasbih. Al-Qur’an tentu saja telah menjelaskan fenomena ini dalam surat Al-Israa’ ayat 44 yang artinya “Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.
6. Fenomena hujan darah
Pada tahun 2008, hujan berwarna merah yang dipastikan oleh bakteriolog setempat sebagai darah jatuh pada sebuah komunitas kecil di La Sierra, Choco, Kolombia. Sebagian sampel diambil dan analisis, dan hasilnya menunjukkan bahwa air itu darah. Qur’an surat Al-A’raf ayat 133 telah memperingatkan kejadian ini: “Maka Kami kirimkan kepada mereka angin topan, belalang, kutu, katak dan darah sebagai bukti yang jelas, tetapi mereka tetap menyombongkan diri dan mereka adalah kaum yang berdosa.
7. Ledakan big bang
Big bang merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta yang didasarkan pada kajian kosmologi mengenai bentuk awal dan perkembangan alam semesta. Berdasarkan permodelan ledakan ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat, mengembang secara terus menerus hingga hari ini. Diantara teori penciptaan alam semesta yang lain, teori ini telah memberikan penjelasan paling komprehensif dan akurat yang didukung oleh metode ilmiah beserta pengamatan. Begitulah yang juga disampaikan al-Qur’an dalam surat Al-Anbiya’ ayat 30: “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya.”
8. Bahtera kapal Nuh
Cerita tentang kehebatan kapal Nabi Nuh yang terdampat setelah banjir bandang sudah diwariskan dalam al-Qur’an Hud ayat 44 yang artinya “Hai bumi tahanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah,” dan airpun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera itupun berlabuh di atas bukit Judi (tempat yang tinggi), dan dikatakan: “Binasalah orang-orang yang zalim”. Setelah selang dekade berlalu, sejumlah peneliti menemukan bukti-bukti valid tentang keberadaan kapal Nuh tersebut. Melalui penelitian selama beratus-ratus tahun dan mengamati hasil foto satelit, salah satu situs yang dipercaya sebagai jejak peninggalan kapal tersebut terletak di pegunungan Ararat, Turki, yang berdekatan dengan perbatasan Iran. Pemerintah Turki mengklaim 3500 tahun kemudian bangkai kapal tersebut ditemukan pada 11 Agustus 1979 di wilayahnya.
9. Segala yang hidup berasal dari air
Air adalah salah satu komponen pembentuk kehidupan, apabila ada cadangan air disuatu tempat, dipastikan ada kehidupan di dalamnya. Kemudian ternyata benar bahwa segala yang bernyawa, termasuk tumbuhan bersel satu pasti mengandung air dan juga membutuhkan air. Keberadaan air adalah satu indikasi adanya kehidupan. Tanpa air, mustahil ada kehidupan. Surat Al- Anbiya menjelaskannya di ayat 30: “…dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup… “
10. Fakta tentang jenis kelamin bayi
Hasil penemuan ilmu genetika abad 20 menjelaskan bahwa jenis kelamin seorang bayi ditentukan oleh air mani dari pria. Dalam air mani pria terdapat kromosom x yang berisi sifat-sifat kewanitaan dan kromosom y berisi sifat kelaki-lakian. Sedangkan dalam sel telur wanita hanya mengandung kromosom x yang mengandung sifat-sifat kewanitaan. Jenis kelamin seorang bayi tergantung pada sperma yang membuahi, apakah mengandung kromosom x atau y. Alquran telah menjelaskan fakta itu dalam surat An Najm ayat 45-46, “Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita, dari air mani, apabila dipancarkan.” Sebelum penemuan itu diperoleh, masyarakat menganggap bahwa penentu jenis kelamin berasal dari wanita, bukan dari air mani si pria.
Sumber : https://algibran.id/det-artikel/10-ayat-Al-Quran-yang-terbukti-secara-ilmiah
11. Fungsi Gunung
“Dan telah Kami jadikan di bumi ini gunung-gunung yang kokoh supaya bumi itu (tidak) goncang bersama mereka…” (QS. Al-Anbiya : 31).
Sebagaimana dalam ayat Al-Qur’an di atas, sungguh Allah Yang Maha Kuasa telah menjelaskan kepada kita bahwa sebenar-benarnya Dia menciptakan gunung-gunung yang kokoh adalah untuk menahan bumi daripada goncangan, yang dalam hal ini bisa kita artikan sebagai salah satu peristiwa alam seperti gempa. Padahal, hal ini baru bisa terbukti pada masa geologi modern dengan alat-alat yang canggih.
Menurut penelitian, gunung terbentuk dari adanya hasil pergerakan dan tumbukan antara lempeng-lempeng raksasa pembentuk kerak bumi. Ketika dua lempengan saling bertumbukkan, maka lempeng yang paling kuat akan menyelip dibawah lempeng yang lemah hingga kemudian terbentuk dataran tinggi berupa gunung dari lipaatannya, sementara pada lapisan bawah akan terbentuk bagian yang menghujam ke dalam dan sangat besar. Struktur ini kemudian digambarkan sebagai pasak di dalam Al-Qur’an;
“Bukankah Kami telah menjadikan bumi itu sebagai hamparan?, dan gunung-gunung sebagai pasak?” (QS. An-Naba’ : 6-7).
Yang mana dikemudian hari diketahui, bahwa gunung dan pasaknya ialah yang menahan lempengan-lempengan bumi dibagian titik-titik pertemuannya. Dengan begitu, bumi akan tercegah dari goncangan dan tidak akan terombang-ambing karena oleh magma yang berada dilapisan paling bawahnya.
https://palembang.tribunnews.com/2019/02/14/7-peristiwa-dalam-alquran-yang-terbukti-nyata-secara-ilmiah-no-5-banyak-tak-disadari-oleh-manusia?
12. Bumi Berbentuk Bulat Telur
Pada masa lalu, keyakinan yang menjadi pendapat umum pada saat itu, menyatakan bahwa bumi itu datar dan bertepi. Namun lama kemudian, ternyata kenyakinan mereka bertentangan dengan fakta yang telah mereka temukan sendiri. Selama berabad-abad, sekalipun orang telah berpergian jauh, mereka gagal menemukan tepi bumi. Sir Francis Drake merupakan orang pertama yang membuktikan bahwa bumi itu bulat, yakni ketika dia berlayar mengelilingi bumi pada tahun 1597.
Bukti yang mereka dapatkan, adalah bagian atas dari kapal laut yang terlihat lebih dahulu dari bagian bawahnya. Mereka berfikir, kalau sekiranya bumi tidak berbentuk bulat, maka kedua bagian akan terlihat dalam waktu bersamaan. Bukti lain yang mereka dapatkan adalah lengkungan langit yang akan terlihat bulat pada jarak terjauh dari yang dapat dillihat oleh mata mereka di atas permukaan lautan. Mereka tidak mengetahui, bahwa Al-Qur’an telah menyatakan hal yang sama, pada abad ke 7 masehi yang lalu. Allah berfirman;
خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى أَلَا هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ -٥
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. ingatlah dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Kawwara adalah kata yang digunakan untuk menunjukan bahwa bumi berbentuk bulat. Kata kawwara artinya menutupkan atau melilitkan, sebagaimana sorban dililitkan di kepala, menutupi atau melilitkan siang dan malam hanya dapat terjadi jika bumi berbentuk bulat. Bumi sebenarnya tidak benar-benar bulat seperti bola, akan tetapi geo-spherical (geoidal). Ayat suci berikut ini menjelaskan tentang bentuk bumi dengan sangat jelas;
وَالْأَرْضَ بَعْدَ ذَلِكَ دَحَاهَا -٣٠
Dan setelah itu kami membuat bumi dalam bentuk bulat telur.
Kata Arab untuk bulat adalah dahaha, yang artinya telur burung unta (kata Arab dahaha oleh para penerjemah diterjemahkan dengan “menghamparkan”, terjemahan ini juga betul). Prof. Dr. Suleyman Atec, mantan kepala Departemen Agama Turki, memberikan defenisi untuk kata tersebut, kata dahaha berarti membentang, memberi (sesuatu) bentuk bulat, kata dahaha juga didefenisikan sebagai permainan yang dimainkan kenari.
Maksudnya, Allah telah telah menciptakan bumi dengan membentangkannya dalam bentuk seperti lonjong (bulat) telur. Pengetahuan manusia tentang bentuk bulat bumi mengalami perkembangan, dengan kemajuan teknologi, para ilmuwan telah berhasil mengambil gambar sesungguhnya dari bentuk bumi yaitu bulat telur sebagaimana telah disebutkan oleh Al-Qur’an 1400 tahun yang lalu.
13. Atap yang Terpelihara
وَجَعَلْنَا السَّمَاء سَقْفاً مَّحْفُوظاً وَهُمْ عَنْ آيَاتِهَا مُعْرِضُونَ -٣٢
Dan kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara, sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.
Sifat langit ini telah dibuktikan oleh penelitian ilmiah abad ke-20. Atmosfer adalah selimut gas yang tak kasatmata setebal 10.000 km yang menglingkupi planet bumi. Atmosfer yang melingkupi planet bumi sangat berperan penting bagi keberlangsungan kehidupan. Jutaan meteor berbagai ukuran terus menerus jatuh dari luar angkasa kearah bumi. Walaupun stukturnya transparan, atmosfer merupakan perisai yang kuat melawan serangan meteor, bagaikan perisai baja. Kalau tidak karena keistimewaan langit ini (atap yang terpelihara), tidak akan ada kehidupan di bumi.
Atmosfer juga berfungsi menyaring sinar-sinar berbahaya dari ruang angkasa yang dapat membahayakan keberlangsungan kehidupan di planet bumi. Sangat menakjubkan atmosfer, ternyata atmosfer selain berfungsi menyaring sinar-sinar berbahaya, ia juga meneruskan sinar-sinar yang bermanfaat bagi kehidupan. Atmosfer juga melindungi bumi dari suhu luar angkasa yang sangat dingin (membeku), temperatur rata-rata diluar angkasa adalah -270o celcius.
Atmosfer mencegah energi (berbahaya) yang datang ke bumi kembali ke angkasa. Selain itu atmosfer juga menjaga keseimbangan dengan membagi panas secara merata. Langit juga mempunyai sabuk Van Allen yang juga melindungi bumi yaitu melindungi dari hujan radiasi, yang ditimbulkan oleh matahari dan bintang-bintang lainnya. Jika tidak ada atmosfer dan sabuk Van Allen ini, dapat dipastikan tidak ada kehidupan di planet bumi ini.
“Atap yang terpelihara” dalam surah Al-Anbiya’ ayat 32 merupakan tanda kekuasaan sang pencipta yaitu Allah SWT, fenomena yang terjadi tidaklah mungkin sesuatu yang kebetulan, logika dan hati kita akan menolaknya. Begitu juga, kita akan menolak jika Al-qur’an itu dikatakan sebagai produk akal dan kepintaran manusia. Keserasian dan kesempurnaan yang melingkupi semua fenomena alam semesta, tidak ada cacat sedikit pun, telah membuktikan bahwa ada yang telah menciptakan, mengatur, dan memeliharanya, dialah Allah SWT. Maha benar Allah dengan segala firmannya.
14. Langit yang Mengembalikan
Kata raj’i yang ditafsirkan oleh sebagian ahli tafsir sebagai “mengadung hujan” dan juga bermakna mengirimkan atau mengembalikan. Atmosfer yang melingkupi bumi terdiri dari sejumlah lapisan. Fakta ilmiah telah mengungkapkan bahwa lapisan-lapisan ini memiliki fungsi mengembalikan benda-benda atau sinar yang mereka terima ke ruang angkasa atau ke arah bawah, yakni ke bumi. Fungsi “pengembalian” dari lapisan-lapisan yang mengelilingi bumi tersebut, yaitu:
- Lapisan Troposfer, 13 hingga 15 km di atas permukaan bumi, memungkinkan uap air yang naik dari permukaan bumi menjadi terkumpul hingga jenuh dan turun kembali ke bumi sebagai hujan.
- Lapisan ozon, pada ketinggian 25 km, memantulkan radiasi berbahaya dan sinar ultraviolet yang datang dari ruang angkasa dan mengembalikan keduanya ke ruang angkasa.
- Ionosfer, memantulkan kembali pancaran gelombang radio dari bumi ke berbagai belahan bumi lainnya, persis seperti satelit komunikasi pasif, sehingga memungkinkan komunikasi tanpa kabel, pemancaran siaran radio dan televisi pada jarak yang cukup jauh.
Fungsi lapisan-lapisan langit yang hanya dapat ditemukan secara ilmiah di masa kini tersebut, telah dinyatakan berabad-abad lalu dalam Al Qur’an. Ini sekali lagi membuktikan bahwa Al Qur’an adalah firman Allah SWT.
15. Garis Edar
وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ -٣٣
Dan dialah yang Telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.
لَا الشَّمْسُ يَنبَغِي لَهَا أَن تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ -٤٠-
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. dan masing-masing beredar pada garis edarnya.”
وَالسَّمَاء ذَاتِ الْحُبُكِ -٧
Demi langit yang mempunyai jalan-jalan.
Tiga ayat di atas mengambarkan, setelah terjadinya ledakan besar dan gugusan benda-benda langit terbentuk, maka tiap benda langit tidak secara sendirian bergerak dan berjalan. Akan tetapi, masing- masing terkait dengan benda langit lainnya dalam satu gugusan kosmik yang mengagumkan. Setiap benda ini memiliki kecepatan khusus dan garis edar tempat ia bergerak sehingga tidak terjadi benturan antara satu dengan lainnya, yang dapat menyebabkan kehancurannya.Kecepatan antara satu benda dengan benda yang lainnya, yang terdapat dalam satu gugusan tidak sama. Karena jika masing-masing memiliki kecepatan yang sama, bisa menyebabkan kerusakan sistem yang mengatur gerakan benda ini. Dimana masing-masing benda langit, memilki gaya gravitasi (saling menarik) dan gaya penahan (menjauh) yang berbeda.
Menurut Dr. Abdul Basith Al-Jamal dan Dr. Daliya Shiddiq Al-Jamal[38], Para ilmuwan selama ini telah berusaha sekuat tenaga, untuk mengetahui sistem pembagian garis edar untuk masing-masing benda langit dan ukuran kecepatan masing-masing serta hubungan satu benda dengan benda yang lainnya. Hingga mereka menyimpulkan sistem alam semesta ini sebagaimana yang telah dijelaskan diatas. Fakta ilmiah yang baru terungkap pada abad 19 akhir, dengan bantuan teknologi canggih, telah dijelaskan dengan indah dan sempurna oleh Al-Qur’an jauh sebelum teknologi canggih ada yaitu pada abad ke 7.
Sumber : MataAirIlmu.com