Cakupan Rasm Usmani
Sahabat Al-Qur’an. Banyak orang salah memahami Rasm Usmani. Di antara mereka ada yang memahami bahwa Rasm Usmani hanya satu versi saja. Padahal seperti yang sudah kita bahas, dalam Rasm Usmani terdapat dua riwayat utama, riwayat ad-Dani dan riwayat Abu Dawud.
Banyak juga yang salah memahami tentang cakupan Rasm Usmani. Banyak yang salah faham dan mengira, bahwa Rasm Usmani meliputi tulisan ayat lengkap dengan harakat dan tanda bacanya. Lebih sempit lagi, bahkan ada yang menyimpulkan bahwa Rasm Usmani ialah seperti yang tertulis dalam Mushaf Madinah. Sehingga, dari kesalahfahaman tersebut, mereka menilai bahwa selain mushaf Madinah, termasuk Mushaf Indonesia, tidak menggunakan Rasm Usmani.
Lalu, apa yang sebenarnya menjadi cakupan Rasm Usmani?
Cakupan Rasm Usmani hanya pada penulisan batang tubuh huruf (jism al-harf), tanpa titik huruf, harakat, maupun tanda baca apapun.
Mari kita lihat contoh pada halaman 3 dalam mushaf cetak format 15 baris, yang berisi QS. Al-Baqarah 6-16.
Kalau kita perhatikan, maka perbedaan Rasm yang terdapat di dalamnya hanya pada 4 kata saja, Absaarihim, gisyaawatun (ayat 7, baris ketiga), tugyaanihim (ayat 15, baris keempat belas), dan tijaaratuhum (ayat 16, baris terakhir atau kelima belas).
Jadi, dari sisi Rasm Usmani, perbedaan antara Mushaf Indonesia dan Mushaf Madinah relatif sedikit.
Perbedaan semakin banyak ketika tulisan ayat dilengkapi dengan harakat dan tanda baca. Namun perlu dicatat, bahwa perbedaan dalam memilih sistem harakat dan tanda baca adalah murni ijtihad yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat masing-masing, agar dapat membaca Al-Qur’an dengan mudah dan benar.