• Beribadalah kamu sampai datang "Haqqul Yakin" (kematian)
Rabu, 29 Oktober 2025

Imam Abu Bakar al-Ajurri

Bagikan

Al-Ajurri adalah seorang imam ahli hadis, ahli fiqih dan juga hafidzul Qur’an yang hidup pada abad ke-4 Hijriyah. Nama lengkapnya adalah al-Imam Abu Bakar Muhammad bin Husain bin Abdillah al-Bagdādi al-Ajurri sedangkan kuniyahnya adalah Abu Bakar. Beliau lahir dari sebuah desa di bagian barat kota Bagdad yang bernama Derbal Ajur pada tahun 877 M. Beliau lahir dan menimba ilmu disana selama 330 tahun kemudian pindah ke Mekkah.

Sejarawan telah sepakat Imam al-Ajurri wafat pada tahun 360 H di Mekkah atau lebih tepatnya tanggal 7 November 970 M. Sebagian para ulama mengatakan bahwa ketika beliau masuk ke kota Mekkah yang beliau kagumi, beliau berdo’a : “Ya Allah, berilah rezki kepadaku dengan tinggal di sana selama setahun.” Lalu beliau mendengar bisikan : “Bahkan 30 tahun !” Akhirnya beliau tinggal selama 30 tahun dan wafat di sana tahun 320 H. demikian keterangan Ibnu Khalqan.

Al Khātib berkata : “Aku membaca cerita itu di lantai kubur beliau di Mekkah.” Ibnu al-Jauzi berkata bahwa Abu Suhail Mahmud bin Umar al-Akbāri berkata bahwa ketika Abu Bakar sampai di Mekkah dia merasa kagum dengannya dan berdo’a : “Ya Allah, hidupkan aku di negeri ini walau hanya setahun.” Tiba-tiba ia mendengar bisikan : “Hai Abu Bakar, kenapa hanya setahun ? Tiga puluh tahun !” Ketika menginjak tahun ketiga puluh, beliau mendengar bisikan lagi : “Wahai Abu Bakar, sudah kami tunaikan janji itu.” Kemudian wafatlah beliau di tahun itu.

Guru-guru Imam al-Ajurri ialah dari segolongan ulama yang sangat terkenal, di antaranya;
a. Abū Muslim al-Kajji
b. Ahmad bin Umar bin Mūsa bin Zanjuwiyah Abu Abbās al-Qaṭṭān
c. Qāsim bin Zakariyā al-Matārazi al-Bagdādi
d. Abū Bakar bin Abi Dāud Abdillah bin Sulaimān bin al-Asy’aṡ as Sijistāni
e. Ja’far bin Muhammad bin al-Hasan Abu Bakar al-Firyāni
f. Ahmad bin Yahyā al-Hulwani, dll

Sedangkan murid-murid Imam al-Ajurri, di antaranya :

a. Abū Nu’aim Ahmad bin Abdullah al-Hāfiẓ al-Aṣbahāni
b. Abū Qāsim Abdil Mālik bin Muhammad bin Abdillah bin Bisyrān al-Bagdādi
c. Muhammad bin Husain bin Mufaḍal al-Qaṭṭān
d. Abū Hasan al-Hammāmi
e. Abdurrahmān bin Umar bin Nuhās,dll

Madzhab Imam al-Ajurri masih terdapat perbedaan di antara kalangan ulama’. Ada yang mengatakan bermadzhab Syafi’i, ada yang mengatakan bermadzhab Hanbali dan ada pula yang menyebutkan Imam al-Ajurri bermadzhab Hanbali namun pemikirannya bermadzhab Syafi’i.

Menurut buku yang dikaji oleh penulis dalam risalah ini, yaitu Akhlaqu Ahlil Qur’an, ulama’ yang berpendapat bahwa Imam al-Ajurri bermadzhab Syafi’i di antaranya Ibnu Khulkan dalam kitabnya Wāfiyati al-A’yān, Syiḥabu ad-Din Yāqūt al-Hamwi dalam kitabnya Mu’jam Buldān dan Ibnu Nādim dalam kitabnya Fahrisāt. Ulama’ yang menegaskan bahwa Imam al-Ajurri bermadzhab Hanbali di antaranya an-Nābūlis dalam kitabnya Mukhtaṣar Ťabaqāt al-Hanābilah, Taqiyu ad-Din Muhammad bin Ahmad al-Fāssi dalam kitabnya al-Aqdu aṡ-Ṡamin min Tārikhi al-Baladi al-Āmĭn.

Menurut Muhammad Sa’id Umar Idris dalam kitabnya Taḥrĭmu an-Naradĭ wa asy-Syatranji wa al-Malāhĭ bahwasanya Imam al-Ajurri seorang mujtahid yang tidak terikat oleh madzhab tertentu. Imam al-Ajurri selalu mengutip dalil-dalil yang ṣahih dalam memecahkan permasalahan. Beranggapan dari sana banyak kalangan ulama’ yang berbeda pendapat terhadap madzhab Imam al-Ajurri.

Karya-karya beliau juga tidak kalah hebat. Berbagai macam keilmuan, beliau untuk tekuni sebagai bentuk kontribusi kepada kemajuan peradaban Islam, di antaranya:
a. Al-Arba’ĭn fĭ al-Hadĭṡ
b. Akhlāqu Hamlati al-Qur’an
c. Akhlāqu al-Ulama’
d. Asy-Syarĭah
e. Adābu an-Nufūs, dll

Ahli hadis dan ahli sejarah telah sepakat atas keṡiqahan Imam al-Ajurri. Tidak ada seorangpun yang melihat Imam al-Ajurri meninggalkan pesan-pesan dari guru-gurunya. Adapun ulama-ulama yang memberi komentar tentang perangai Imam al-Ajurri, di antaranya :

a. Ibnu Nadim : “Dia faqĭh, ṣālih, dan ahli ibadah.”
b. Al Khatib berkata : “Dia ṡiqah, ṣadūq (sangat jujur), taat beragama, dan memiliki banyak karya.”
c. Ibnu al-Jauzi dalam kitab As-Ṣawatus Ṣafwah mengatakan : “Dia ṡiqah, taat beragama, alim, dan banyak menulis karya.”
d. Żahābi dalam Siyar Ā’lamĭn Nubala’ berkata : “Dia seorang imam, muhadiṡ, panutan, Syaikh di al-Harām, ṣadūq, ‘abĭd, ṣāhibus sunan, dan ahli ittibā’
e. Suyuthi mengatakan : “Dia ‘ālim dan mengamalkan ilmu ahli sunnah.”

Dari ucapan para ulama di atas diketahui bahwa beliau termasuk ulama yang beramal dengan ilmunya, seorang faqĭh yang ahli hadiṡ, serta penjaga Kitabullah. Para ulama tersebut juga sepakat bahwa beliau termasuk orang yang ṡiqat dan berpegang teguh dengan sunnah. Beliau juga seorang pengarang yang meninggalkan pengaruh yang jelas dalam perbendaharaan Islam.

Sumber :
Al-Ajurri, Husain. 2003. Akhlaqu Ahlil Qur’an. Beirut : Darul Kutub al-Ilmiyah
Al-Hilali, Majdi. 2011. Agar Pertolongan Allah Segera Turun. Solo : Pustaka Arafah.
Ihsan, Ummu dan Abu. 2014. Aktualisasi Akhlak Muslim 13 Cara Mencapai Akhlak Mulia. Jakarta : Pustaka Imam Asy-Syafi’i.
Kirzun, Anas Ahmad. 2018. Riyadh al-Ulama’. Saudi : Dar an-Nur al-Mukatabat.
Yaqub, Ali Musthafa. 2018. Nasihat Nabi Kepada Pembaca dan Penghafal Al-Qur’an. Ciputat : Yayasan Wakaf Darus Sunnah.

Referensi : https://rahma.id/mengenal-imam-al-ajurri-dalam-kitab-akhlaqu-ahlil-quran-1/

Luas Tanah+/- 740 M2
Luas Bangunan+/- 500 M2
Status LokasiWakaf dari almarhum H.Abdul Manan
Tahun Berdiri1398H/1978M