Imam Abu Sulaiman al-Khaththabi
Imam Abu Sulaiman al-Khaththabi (w. 388 H) adalah seorang ulama Sunni terkemuka dari Sijistan yang dikenal sebagai ahli hadis, ahli fikih mazhab Syafi’i, sastrawan, filolog, dan leksikografer. Ia lahir pada tahun 319 H dan dianggap salah satu ulama paling cerdas dan berwibawa di zamannya, dengan reputasi yang kuat dalam keandalan dan ketelitian dalam menyampaikan riwayat.
Nama Lengkap dan Asal
• Nama: Abu Sulaiman Hamd bin Muhammad bin Ibrahim bin Al-Busti Al-Khaththabi Asy-Syafi’i.
• Julukan: Umumnya dikenal sebagai Al-Khattabi.
• Asal: Sijistan.
Kiprah Keilmuan
• Ahli Hadis: Ia diakui sebagai tokoh terkemuka dalam ilmu hadis dan terpercaya dalam penyampaian riwayat.
• Ahli Fikih Syafi’i: Ia adalah seorang ahli dalam mazhab fikih Syafi’i.
• Sastrawan dan Ahli Bahasa: Selain ilmu agama, ia juga memiliki keahlian dalam sastra, filologi (studi tentang bahasa), leksikografi (penyusunan kamus), dan puisi.
Kehidupan dan Karakter
• Lingkungan Keluarga Berilmu:
Ia berasal dari keluarga yang mendukung dan memiliki perhatian besar terhadap ilmu sejak kecil.
• Kedekatan dengan Ulama Lain:
Ia menjalin persahabatan yang akrab dengan ulama lain seperti Imam Abu Mashur Ats-Tsa’alibi, yang menunjukkan kedalaman ukhuwah dan saling cinta di antara mereka.
• Uzlah dan Kepedulian Sosial:
Meskipun dalam kondisi uzlah (menyendiri), hal ini bukan berarti ia menolak menunaikan hak-hak di antara sesama manusia. Ia merasa asing di tengah masyarakat yang menjauh dari agama.
Karya dan Kontribusi
• Penulis Karya Terkenal: Ia dikenal sebagai penulis banyak karya terkenal. Namun, detail karya-karyanya tidak disebutkan dalam sumber yang tersedia.
Imam Al-Khaththabi merupakan sosok ulama yang komprehensif, menguasai banyak bidang ilmu, dan memberikan kontribusi yang berarti pada masa keemasannya.
Sumber : https://www.google.com/search?q=biografi+Imam+Abu+Sulaiman+al-Khaththabi&sca_esv=6146ca317b294b83&ei=0MjkaPqrGY3BjuMP9YSNyAw&ved=0ahUKEwj607jJz5GQAxWNoGMGHXVCA8kQ4dUDCBE&uact=5&oq=biografi+Imam+Abu+Sulaiman+al-Khaththabi&gs_lp=Egxnd3Mtd2l6LXNlcnAiKGJpb2dyYWZpIEltYW0gQWJ1IFN1bGFpbWFuIGFsLUtoYXRodGhhYmkyBRAhGKABMgUQIRigATIFECEYoAFI8idQgRNY5B1wAXgAkAEAmAHCAaAB8QKqAQMwLjK4AQPIAQD4AQH4AQKYAgOgArgEwgIIEAAYsAMY7wXCAgsQABiABBiwAxiiBMICChAAGIAEGEMYigWYAwCIBgGQBgWSBwUxLjAuMqAHhAmyBwMyLTK4B_MDwgcFNC0xLjLIB4YB&sclient=gws-wiz-serp
Biografi Imam Al-Khaththabi merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Faidah-Faidah Sejarah Islam yang disampaikan oleh Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra, M.A. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Jum’at, 23 Jumadal Akhirah 1442 H / 05 Februari 2021 M.
KAJIAN TENTANG BIOGRAFI IMAM AL-KHATHTHABI
Nama beliau adalah Abu Sulaiman Hamd bin Muhammad bin Ibrahim bin Al-Busti Al-Khaththabi Asy-Syafi’i (أبو سليمان حَمْد بن محمد بن إبراهيم بن الخطاب البستي الخطابي الشافعي). Beliau lahir pada tahun 319 H kemudian wafat pada 388 H.
Para penulis biografi tidak menyebutkan bagaimana kehidupan beliau sehari-hari. Tetapi secara dzahir bahwa beliau hidup di tengah keluarga yang berilmu. Karena beliau telah mempunyai perhatian yang besar terhadap ilmu sejak kecil.
Beliau adalah teman akbrab dari Imam Abu Mashur Ats-Tsa’alibi (أبو منصور الثعالبي), sampai di antara mereka berdua saling bertukar syair. Seperti ungkapan Imam Ats-Tsa’alibi: فديتُ روحك بل روحي، فأنت أنا.
Kita lihat persaudaraan para ulama yang begitu akrab. Hal ini menunjukkan kedekatan di antara mereka dimana saling mencintai sehingga terjalin ukhuwah yang begitu dalam di antara mereka.
Walaupun beliau hidup di negeri beliau sendiri dan di tengah keluarga beliau, tapi beliau merasa asing. Keasingan itu adalah karena banyaknya orang-orang yang jauh dari agama. Tetapi perlu diketahui ketika Imam Al-Khaththabi uzlah (menjauhi manusia), bukan berarti beliau menjauhi tanpa menunaikan hak-hak di antara sesama manusia.
Uzlah yang beliau maksud bukan tidak ikut shalat jum’at atau kegiatan-kegiatan agama lainnya, tapi yang dimaksud adalah menjauhi pertemanan yang melalaikan. Beliau tidak terlalu banyak menghabiskan waktu dengan teman pada perkara-perkara yang tidak penting.
Ini merupakan inspirasi tentang bagaimana kita harus bersikap dizaman ini. Terkadang kita perlu uzlah dalam artian menjauhi group-group di WhatsApp karena terkadang terlalu banyak hal-hal yang kurang berguna.
Sumber : https://www.radiorodja.com/49942-biografi-imam-al-khaththabi/
