Kitab Ulama Mazhab Hanafi
1. Kitab-kitab Zhohiru ar-Riwayah
Kedudukan kitab-kitab ini dalam madzhab Hanafi seperti kedudukan kitab shohihain dalam bidang hadits, karena ia adalah rujukan dasar yang kepadanya fikih Abu Hanifah dan murid-muridnya disandarkan.
Para imam dari madzhab Hanafi menganggap kitab ini sebagai dasar dari dasar-dasar madzhab, dan mereka berlomba mengarang syarh kitab ini, dan yang paling bagus dan terkenal adalah kitab Al-Mabshuth karangan Muhammad bin Muhammad bin Abu Sahal As-Sarakhsi.
2. Kitab Mukhtashor Al-Quduri
Kitab ini merupakan karangan Syekh madzhab Hanafi di masanya, Abu Al-Husain Ahmad bin Muhammad bin Ahmad bin Ja’far bin Hamdan Al-Quduri (wafat 428 H). Ini adalah ringkasan dalam masalah furu’ yang didalamnya imam Al-Quduri menghimpun riwayat-riwayat yang lebih kuat yang terdapat dalam kitab-kitab Zhahir ar-Riwayah.
3. Bidayatu al-Mubtadi
Ini adalah karangan al-Imam Al-Allamah Syekh Hanafiyah di masanya, Ali bin Abi Bakar bin Abdi al-Jalil al-Marghinani (Wafat 593 H). Dalam kitab ini ia menghimpun antara kitab (Mukhtashor Al-Quduri) dengan kitab (Al-Jami’ As-Shoghir) karangan Muhammad bin Al-Hasan. Kemudian ia mensyarahnya dalam sebuah karangan yang terkenal dengan nama Al-Hidayah.
Bersamaan dengan berlalunya waktu, kitab Al-Hidayah kemudian menjadi kitab ushul yang banyak disyarah oleh para imam pengikut madzhab Hanafi.
4. Wiqoyah ar-Riwayah Fi Masail al-Hidayah
Kitab ini merupakan jarangan Imam Mahmud bin Ahmad bin Ubaidillah bin Ibrahim al-Mahbubi al-Hanafi, yang terkenal dengan Taju asy-Syari’ah (Wafat 673 H). Ia memilah dari kitab Al-Hidayah dan mengarangnya untuk cucunya yang bernama Shodru asy-Syari’ah agar mudah untuk menghafalnya.
5. Al-Mukhtar Lil Fatwa
Ini adalah kitab karangan Imam Majduddin Abdullah Mahmud bin Maudud alMushili (Wafat 683 H). Kitab ini merupakan ringkasan dalam masalah furu’, yang di dalamnya ia memilih pendapat imam Abu Hanifah dalam kitab-kitab Zhahir ar-Riwayah, kemudian ia mensyarah kitab ini dalam kitabnya yang diberi nama Al-Ikhtiyar Li ta’lil al-Mukhtar. Di samping banyak kitab lain yang juga mensyarahnya.
6. Majma’ al Bahrain Wa Multaqo an-Nahrain
Kitab ini dikarang oleh al-Imam al-Mutqin Muzhoffaruddin Ahmad bin Ali bin Tsa’lab , yang terkenal dengan Ibnu Sa’ati (Wafat 694 H). Dalam kitab ini ia menghimpun antara Mukhtasor Al-quduri dan kitab nazhom karangan An-Nasafi dalam masalah khilaf, dengan beberapa tambahan, dan ia menyusunnya dengan susunan yang indah serta meringkasnya dengan kreatif.
7. Kanzu ad-Daqoiq
Ini adalah kitab karangan Imam yang agung, Abu al-Barakat, Hafizhuddin Abdullah bin Ahmad bin Mahmud an-Nasafi (Wafat 710 H). Ini adalah salah satu dari kitab matan yang oleh para ulama madzhab diistilahkan dengan kitab matan yang tiga, ketika mereka menyebutnya secara global tanpa penjelasan.
8. An-Nuqoyah Mukhtashor Al-Wiqoyah
Ini merupakan kitan karangan Shodru as-Syariah Ubaidillah bin Mas’ud bin Mahmud al-Mahbubi (Wafat 745 H atau 747 H). Di dalamnya dia merangkum matan kitab Al-Wiqoyah yang dikarang oleh kakeknya Taju as-Syari’ah. Kitab ini juga banyak disyarah, diantaranya adalah kitab Kamal ad-Diroyah Fi Syarhi an-Nuqoyah yang dikarang oleh Syekh Taqiyuddin Ahmad bin Muhammad As-Syumunni (Wafat 872 H).
9. Multaqo al-Abhur
Kitab ini merupakan karangan Imam Ibrahim bin Muhammad al-Halabiy (wafat 956 H). Di dalamnya terhimpun permasalahan dalam kitab matan yang empat, yakni Al-Quduri, Al-Mukhtar, Kanzu ad-Daqoiq, dan Al-Wiqoyah). Di dalam penulis juga menambahkan beberapa permasalahan yang perlu, serta beberapa bagian dari kitab Al-Hidayah, dan mendahulukan pendapat-pendapat mereka yang paling kuat, dan mengingatkan pada yang paling shohih dan paling kuat. Karena itulah ketenarannya sampai ke segala penjuru dan diterima oleh kalangan pengikut madzhab Hanafi.
10. Raddu al-Muhtar Ala ad-Durr al-Mukhtar
Kitab ini merulakan karangan Al-Allamah Muhammad Amin Abidin Ad-Dimasyqi al-Hanafi (Wafat 1252 H). Kitab ini hampir mencapai puncak ketenaran di antara kitab-kitab yang datang kemudian. Kitab ini menjadi rujukan bagi mayoritas ulama kontemporer dan kitab ini adalah catatan untuk kitab Ad-Durr al-Mukhtar.
11. Umdatu Ar-Ri’ayah Fi Halli Syarhi al-Wiqoyah
Ini merupakan karangan Al-Allamah Muhammad bin Abdilhayyi Al-Laknawi al-Hanafi (Wafat 1304 H). Kitab ini adalah catatan atas kitab Syarh al- Wiqoyah karangan Shodru Asy-syari’ah. Kitab ini masyhur dan banyak dijumpai di antara kalangan ulama benua India.
Sebagai tambahan atas kitab dan matan, serta syarah yang telah disebutkan atas, dijumpai pula di kalangan pengikut madzhab Hanafi kitab-kitab dan fatwa yang terkenal dan menjadi perbincangan, serta dikagumi dan diterima oleh kalangan ulama.
Yang paling terkenal adalah kitab Al-Fatawa al-Walwaljiyyah karangan Abdurrosyid bin Abi Hanifah al-Al-Walwalji (Wafat 540 H), kitab As-Sirojiyyah karangan Sirojuddin Ali bin Utsman bin Muhammad at-Tamimi al-Ausyi (Wafat 575 H), kitab Al-Khoniyyah karangan Al-Qodhikhon al-Hasan bin Mansyur (Wafat 592 H), kitab Al-Bazzaziyyah karangan Muhammad bin Muhammad Al-Bazzazi (Wafat 827 H), dan kitab Al-Hindiyyah yang disusun oleh sekelompok ulama India atas perintah Sultan Muhammad Aurank Alim Kir (Wafat 1118 H).
Sumber : https://khazanah.republika.co.id/berita/shtnak451/kumpulan-11-karya-mazhab-hanafi-yang-wajib-dibaca-nomor-8-menarik-part3
Kitab Fikih dalam Mazhab Hanafi
Para ulama Hanafiyah menetapkan tingkatan kitab dalam Mazhab Hanafi menjadi tiga tingkatan.
Pertama: Masail ushul (permasalahan pokok)
Kitab masail ushul dalam Mazhab Hanafi adalah kitab fikih yang berisi keterangan yang diriwayatkan dari para imam Mazhab Hanafi, yaitu Abu Hanifah dan para muridnya yang senior, seperti: Abu Yusuf, Muhammad bin Hasan, Al-Hasan bin Ziyad, dan Zufar bin Hudzail. Namun, umumnya, yang tergolong kitab masail ushul adalah kitab-kitab yang memuat keterangan tiga imam pokok dalam Mazhab Hanafi: Abu Hanifah, Abu Yusuf, dan Muhammad bin Hasan. Kitab-kitab masail ushul sering juga dinamakan dengan “zhahir ar-riwayat” (riwayat yang zahir).
Secara khusus, untuk kitab-kitab karya Muhammad bin Hasan, ada enam kitab yang diriwayatkan oleh para perawi yang tsiqah (terpercaya), secara mutawatir, dan terkenal di kalangan mazhab. Enam kitab tersebut adalah Al-Mabsuth, Az-Ziyadat, Al-Jami’ Ash-Shaghir, Al-Jami’ Al-Kabir, As-Siyar Al-Kabir, dan As-Siyar Ash-Shaghir. Enam kitab ini telah digabungkan dalam Mukhtashar Al-Kafi, karya Abul Fadhl Al-Maruzi.
Oleh para ulama Mazhab Hanafi setelahnya, kitab-kitab di atas diberi syarah (penjelasan), seperti: kitab Al-Mabsuth karya Imam As-Sarkhasi, yang ditulis dan dicetak menjadi 30 jilid. Kitab ini telah menjadi rujukan dalam menukil pendapat Mazhab Hanafi.
Kedua: Masail nawadir (permasalahan langka)
Kitab yang tergolong masail nawadir adalah kitab yang memuat keterangan-keterangan imam Mazhab Hanafi di atas, namun tidak di kitab pokok tetapi di di kitab Abu Hasan yang lain, seperti: Al-Kisaniyat, Al-Haruniyat, Al-Jurjaniyat, Ar-Riqiyat, Al-Mukhtar fi Al-Hiyal, dan Ziyadat Az-Ziyadat menurut riwayat Ibnu Rustum. Demikian pula, kitab Al-Muharrar karya Al-Hasan bin Ziyad. Kitab-kitab ini tidak digolongkan sebagai zhahir ar-riwayat karena tidak diriwayatkan secara zahir seperti kitab-kitab tingkatan pertama.
Ketiga: Al-Waqi’at dan Al-Fatawa
Pada tingkatan ini, termuat beberapa permasalahan yang digali oleh para mujtahid pada generasi berikutnya. Mereka adalah para ulama ulama yang merupakan murid dari para murid senior Abu Hanifah. Di antaranya adalah Isham bin Yusuf, Ibnu Rustum, Muhammad bin Sama’ah, Abu Sulaiman Al-Jurjani, dan beberapa ulama lainnya.
Referensi:
1. Al-Fiqh Al-Islami wa Adillatuha. Dr. Wahbah Zuhaili. Dar Al-Fikr.
2. Tarikh Tasyri’ Al-Islami: Master Text Book. Al-Jami’ah Al-Madinah Al-‘Alamiyah (MEDIU).
Artikel www.Yufidia.com
Sumber : https://yufidia.com/kitab-fikih-dalam-mazhab-hanafi/
