Para Sahabat yang bertugas mencatat Wahyu
Di antara para Sahabat yang bertugas mencatat wahyu adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali, az-Zubair, Ubay bin Ka’ab , Zaid bin Tsabit, Muawiyah bin Abi Sufyan, Muhammad bin Maslamah, al-Arqam bin Abil Arqam, Abban bin Sa’id bin al-Ash serta saudaranya Khalid, Tsabit bin Qais, Hanzhalah bin ar-Rabi’al-Usaid yang seorang juru tulis, Khalid bin al-Walid, ‘Abdullah bin al-Arqam, ‘Abdullah bin Zaidbin’Abdu Rabbihi, al-Ala’ bin’ Utbah, al-Mughirah bin Syu’bah, dan Syurahbil bin Hasanah.
Nama-nama itu juga disebutkan oleh al-Hafizh Abul Qasim dalam kitabnya secara detail. Bahkan, beliau menerangkan biografi mereka, kecuali Syarahbil bin Hasanah. Abul Qasim juga menyebutkan bahwa merekalah yang dimaksud dengan as-Sijill, sebagaima yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dan an-Nasa-i dari lbnu’Abbas yaitu berkenaan dengan firman Allah azza wa jalla :
“(Yaitu) pada bari Kami gulung langit sebagaimana rnenggulung Sijill
(lembaran lembaran) kertas…. ” (QS. Al-Anbiy aa: 104)
Ada yang berpendapat bahwa arsijill yang dimaksud dalam ayat di atas adalah nama seorang juru tulis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Hadits ini ditolak keshahihannya oleh al-Imam Abu Ja’far bin Jarir dalam Tafsiir-nya.la menjelaskan: ‘Tidak [pernah dikenal] ada seorang juru tulis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bernama Sijill, bahkan juga tidak dikenal di kalangan para sahabat beliau orang yang bernama Sijill.”
Aku (Ibnu Katsir) menegaskan: “Banyak kalangan buffazb (ahli hadits) yang juga menolak pendapat tersebut. Aku telah merangkum masalah ini dalam sebuah pembahasan khusus. Aku pun menjelaskan jalur-jalur riwayatnya, cacat-cacatnya, serta para perawi yang masih diragukan ke-tsiqah-alnya di kalangan ulama, bahkan juga pendapat sebagian ulama yarg menyatakan bahwa riwayat tersebut palsu. Wallaahu a’lam.
sumber : Sirah Nabi ﷺ oleh al-Hafizh Ibnu Katsir Rahimahullah