Sufyan bin Uyainah
Beliau bernama Abu Muhammad Sufyan bin ‘Uyainah bin Abu Turan Maimun. Lahir di Kuffah pada tahun 107 H.
Syu’bah bin Al-Hajaj berkata, “Saya melihat Ibnu ‘Uyainah orang yang masih kecil. Dia membawa papan yang panjang tatkala belajar kepada Amru bin Dinar.”
Sufyan bin ‘Uyainah juga pernah berkata, “Dahulu ayahku adalah seorang penukar uang (money changer ) di kota Kufah. Maka tatkala kami sampai di Makkah terus menuju masjid. Tanpa disengaja aku bertemu dengan (seorang Ulama) Amru bin Dinar, ia membacakan kepadaku 8 hadits. Kemudian saya memegangkan tali keledainya sehingga dia sholat. Maka tatkala dia keluar dari masjid, saya setorkan 8 hadits yang tadi disampaikannya. Maka diapun mendo’akan saya, “ Semoga Allah memberkahi dirimu “.
Begitulah kecerdasan yang dianugerahkan Allah ‘Azza Wa Jalla kepadanya. Sejak kecil beliau bersemangat dalam menghafal hadits serta tekun menuntut ilmu. Sosok yang mumpuni dan tsiqoh dalam menjaga hadits-hadits Nabi-Nya. Dia juga sangat bagus dalam menjelaskan hadits. Sungguh perjalanan hidupnya bertabur dengan petunjuk dan barokah hingga menginspirasi kaum muslimin untuk lebih mencintai Sunnah-sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Pujian Ulama Terhadap Sufyan bin ‘Uyainah
Ali bin Al-Madini berkata : “Tidak ada seorangpun murid Imam Syihab Az-Zuhri yang lebih dermawan melebihi Sufyan bin ‘Uyainah”. Imam Ahmad berkata : “Aku belum pernah melihat orang yang lebih pandai dalam bidang hadits melebihi Ibnu ‘Uyainah”. Muhammad bin Ishaq berkata : “Sufyan bin ‘Uyainah adalah perowi yang tsiqoh, tsabit, banyak menghafal hadits dan menjadi hujjah dimasanya”. Dia wafat dalam usia 91 tahun . (Thabaqot Ibnu Sa’ad, 5/ 498).
Abu Nu’aim berkata : “Diantara imam yang dapat dipercaya, berakal cerdas, mampu mengambil istimbat hukum dan mengkorelasikan hukum-hukum tersebut adalah Abu Muhammad Sufyan bin ‘Uyainah. Dia seorang cendekiawan intelektual, seorang kritikus yang zuhud dan ahli ibadah. Keilmuan dan kezuhudannya sudah masyhur dikalangan Ulama” (Hilyah Al-Auliya’ 7/ 270).
Beberapa Mutiara Perkataan Sufyan bin ‘Uyainah
“Bukanlah disebut ulama orang yang hanya mengetahui kebaikan dan keburukan, akan tetapi disebut ulama apabila orang tersebut mengetahui sebuah kebaikan kemudian mengamalkannya dan mengetahui keburukkan kemudian menjauhinya”. (Hilyah Al Auliya’ 7 / 274 ).
Apabila petuah atau nasehat sedikit tidak berguna bagi orang yang berakal, maka petuah yang banyak tidak akan menambah selain kejelekan (Hilyah Al-Auliya’ / 277 ).
Iman adalah ucapan dan perbuatan. Dan juga dapat bertambah dan berkurang.
Al-Qur`an adalah firman Allah yang bersumber dan kembali kepada-Nya
Zuhud di dunia adalah bersabar dan bersiap-siap menerima datangnya kematian.
Zuhud adalah seseorang mendapatkan nikmat, maka ia bersyukur dan ketika menerima musibah, maka ia bersabar.
Zuhud adalah menjauhi segala hal yang dilarang oleh Allah ‘Azza Wa Jalla. Sedangkan hal-hal yang dihalalkan Allah itu berarti sesuatu yang telah diperbolehkan-Nya. Sesungguhnya para nabi telah melakukan nikah, naik kendaraan, makan dan berpakaian. Akan tetapi Allah telah melarang mereka untuk beberapa hal sehingga merekapun tidak pernah melakukan apa yang telah dilarang Allah ‘Azza Wa Jalla untuk diri mereka .
Demikian indah sekilas kehidupan Sufyan bin ‘Uyainah, seorang imam besar yang sangat luas ilmunya. Figur yang tegar berdakwah di jalan-Nya serta ahli ibadah yang selalu mengisi hari-harinya dengan iman serta amal shalih. Beliau adalah sosok yang banyak melakukan ibadah haji. Beliau pernah berkata : “Sungguh aku telah mendatangi tempat ini selama 70 tahun lamanya. Setiap tahunnya aku memohon, “ Ya Allah, janganlah Engkau jadikan hajiku kali ini sebagai kesempatan terakhirku”.
Setahun kemudian beliau wafat dan dimakamkan di Hajun tahun 198 H. Semoga kita bisa meniti jejaknya yang selalu menjalani hidup dengan kecintaan kepada Islam. Beliau cermin bagi umat ini agar selalu mencintai hadits, gemar thalabul ilmi, dan bersegera dalam beramal shalih.
Referensi : 60 Biografi Ulama Salaf (Terjemah), Syaikh Ahmad Farid, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, 2006.
Penulis: Isruwanti Ummu Nashifa
Artikel Muslimah.or.id
Sumber: https://muslimah.or.id/9720-biografi-sufyan-bin-uyainah.html
Copyright © 2025 muslimah.or.id
Nama lengkapnya adalah Abu Muhammad Sufyan bin Uyainah bin Maimun al-Hilali al Kufi. Ia sempat bertemu dengan 87 tabi’in dan mendengar hadits dari 70 orang diantara mereka. Yang paling terkenal diantaranya adalah Ja’far ash-Shadiq, Humaid ath-Thawl, Abdullah bin Dinar, Abu az-Zanad dan Shalih bin Kaisan.
Murid muridnya yang meriwayatkan hadits darinya antara lain: Al-A’masi, Mis’ar bin Kidam, Abdullah bin Mubarak, Asy-Syafi’I, Ahmad bin Hambal, Yahya bin Ma’in, dan Ali bin Madini.
Pada tahun 163 H ia pindah dari Kufah ke Makkah, ia menetap di kota ini mengajar hadits dan al-Quran kepada orang orang Hijaz sampai dengan wafatnya.
Ibnu Hajar Al-Asqalani berkata mengenai dirinya : ”Dia (sufyan bin Uyainah) seorang yang Tsiqah, Hafidz, dan seorang yang ahli fiqh, Boleh jadi dia melakukan Tadlis tetapi dari orang orang yang terpercaya”.
Ia meriwayatkan hadits sekitar 7.000 hadits, Imam Syafi’i memberikan kesaksian atas keilmuannya : “Andaikata tidak ada Malik dan Ibnu Uyainah, niscaya hilang ilmu Hijaz”.
Ia wafat pada tahun 198 H di Makkah dalam usia 91 tahun.
Sumber :
– Biografi Ibnu Uyainah dalam Tadzikarat al-Huffad karya Adz Dzahabi 1/242, al-I’tidal karya adz Dzahabi 1/379.
Referensi : https://sayahafiz.com/Ulama/139/Sufyan%20bin%20Uyainah.html
Beliau adalah Sufyan bin Uyainah bin Maimun, kun-yah beliau adalah “Abu Muhammad Al-Hilali Al-Makki”, ahli hadis di tanah haram. Beliau lahir tahun 107 H. Sejak kecil, beliau sangat rajin dalam menuntut ilmu .
Guru dan Murid Sufyan bin Uyainah
Di antara guru beliau adalah Amr bin Dinar, Sihabuddin Az-Zuhri, Ziyad bin Ilaqah, Al-Aswad bin Qais, Zaid bin Aslam, Abdullah bin Dinar, Abdurrahman bin Al-Qasim, dan beberapa ulama lainnya.
Sementara murid-murid senior beliau, di antaranya, adalah Al-A’masy, Ibnu Juraij, Syu’bah, Abdullah bin Al-Mubarak, Abdurrahman bin Mahdi, Asy-Syafi’i, Ahmad bin Hambal, Yahya bin Ma’in, Ishaq bin Rahawaih, Abu Khaitsmah, Al-Fallas, dan masih sangat banyak ulama lainnya, karena hampir setiap orang penuntut ilmu yang berhaji akan mendatangi majelis Ibnu Uyainah. Mereka berdesakan memenuhi majelis beliau di musim haji.
Pujian untuk Sufyan bin Uyainah
Beliau adalah seorang ulama besar, hujah, al-hafizh (memiliki hafalan sangat banyak dan kuat), ilmunya luas, dan sangat disegani. Imam Asy-Syafi’i mengatakan, “Andaikan bukan karena Imam Malik dan Sufyan bin Uyainah maka hilanglah ilmu Hijaz (Mekah dan Madinah).” Abdurrahman bin Mahdi mengatakan, “Ibnu Uyainah termasuk manusia yang paling paham tentang hadis penduduk Hijaz.”
Beliau sangat ahli dalam bidang hadis, tafsir, dan keterangan hadis. Ibnu Wahb mengatakan, “Saya belum pernah melihat orang yang lebih ahli dalam bidang tafsir melebihi Sufyan bin Uyainah.” Imam Ahmad mengatakan, “Saya belum pernah melihat orang yang lebih paham tentang sunah selain beliau.” Ibnu Mahdi mengatakan, “Pada diri Ibnu Uyainah terdapat ilmu Alquran dan tafsir hadis yang tidak dimiliki Ats-Tsauri.”
Wafatnya Imam Sufyan bin Uyainah
Jumlah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Uyainah adalah sekitar 7000 hadis, dan beliau tidak memiliki karya tulis berupa buku. Beliau meninggal pada bulan Jumadil Akhir 198 H. Semoga Allah merahmati Imam Sufyan bin Uyainah. (Adz-Dzahabi, Tadzkirah Al-Huffazh, Al-Maktabah Asy-Syamilah, no. urut 249)
Artikel www.yufidia.com
Sumber : https://yufidia.com/imam-sufyan-bin-uyainah/
