Tajam tapi tak Bertulang
Itulah yang kita sebut dengan “LISAN”…
Rasulullah صلى الله عليه و سلم bersabda :
“Kebanyakan DOSA “Anak Adam” itu Ada pada Lisannya” (HR. Ath-Thabrani dalam al-Kabiir 10/243, dan al-Baihaqi di dalam asy-Syu’ab IV / 240, hadits dari “Abdullah bin Mas’uud”, Shahiihul Jaami’ no. 1201)
Abu Hurairah رضي الله عنه berkata :
“Rasulullah ﷺ ditanya mengenai perkara yang Banyak Memasukkan seseorang ke dalam Surga, beliau menjawab : “TAKWA kepada Allah & BERAKHLAK Yang BAIK”. Beliau ditanya pula mengenai perkara yg Banyak “Memasukkan” Orang ke Neraka, jawab beliau: “Mulut dan kemaluan” (HR. At-Tirmidzi 2004 dan Ibnu Majah 4246)
Dengan lisannya mereka telah menyakiti orang lain Dgn “Perkataan2 Yang Buruk”, mencela, menghina, dan “merendahkan”, Berdusta, ungkapan Laknat, berkata Keji, Mengejek, Nuduh Tanpa Bukti, & Ghibah.
Namimah, membongkar Aib, memfitnah, mengolok-olok orang beriman, bercanda yang berlebihan, berprasangka yg Buruk, pembicaraan yang “tdk ada” manfaatnya, Mengklaim Diri “Bersih” Dari Maksiat, dll.
Tetapi saat sekarang ini dosa pada Lisan banyak yg telah “Dituangkan” dlm Bentuk Tulisan pada buku-buku, majalah, Tulisan di media sosial seperti; twitter, facebook, instagram, telegram, whatsapp, & lain2.
Bahkan TERKADANG didapatkan adanya bahasa tulisan itu Lebih Tajam, dan lebih Berbahaya daripada bahasa lisan, karena berdampak sangat buruk bagi seseorang ataupun kepada masyarakat secara luas.
Apabila Setelah belajar agama “Ternyata” Lisan semakin Pedas dengan Celaan dan Sindiran, Lebih banyak membahas Fitnah serta Bantahan Daripada “Ilmu”, Semakin sombong, hasad, merendahkan manusia, & suka membongkar Aib, maka Pertanda Bahwa Ilmu yg Diperoleh “Tidak Berkah”.
Imam adz-Dzahabi رحمه الله berkata :
“Tidak ada seorang Imam Yg “Sempurna” dalam Kebaikan, “Melainkan” di sana ada saja orang-orang yang “bodoh” dari kaum muslimin dan juga “ahli bid’ah” yang suka “Mencelanya”, serta Menghancurkannya”
(Siyar A’laamin Nubalaa’ 14/344)
Syaikh Shalih Fauzan حفظه الله berkata :
وما رأينا أحدًا وقع في أعراض العُلماء والمؤمنين، إلّا ويفضحه الله سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى، ويلقي عليهِ الذّلّة والمهانة، والبغض في قُلوب المُؤمنين، يبغضونه ولا يقبلونه أبدًا؛ هذا مِن الله تعالى
“Dan tidaklah kami “melihat” seorangpun yang “menjatuhkan” kehormatan ULAMA dan orang2 mukmin, “kecuali” pasti Allah Subhanahu Wa Ta’ala Akan “Menyingkap (Kejahatan)-nya”, dan Akan Menimpakan “Kerendahan serta Kehinaan kepadanya”, dan juga Kebencian “di hati” orang-orang mukmin. Mereka “membenci” serta tidak menerimanya selamanya. Ini semua dari Allah Ta’ala” (Muhadharat fil Aqiidah wad Da’wah III/313)
Subhanallah, kita sudah lihat buktinya !
✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar